Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Jakarta Bakal Untungkan Pelaku Bisnis E-Commerce?

Kompas.com - 11/09/2020, 20:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembatasan pergerakkan di tengah pandemi membuat gaya hidup masyarakat mulai berubah menjadi lebih suka belanja kebutuhan sehari-hari secara online.

Kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun akan mengetatkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada 14 September 2020, dari sebelumnya diterapkan PSBB Transisi.

Jika pada masa PSBB Transisi toko-toko ofline kembali boleh beroperasi dengan sistem protokol kesehatan, kini dengan kebijakan PSBB terbaru sebagian besar harus tutup. Maka kondisi ini akan semakin meningkatkan penjualan dengan sistem online.

Baca juga: Simak Promo Terbaru Belanja Online di E-commerce

Meski demikian, Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyatakan, pengetatan PSBB Jakarta yang membatasi kegiatan ekonomi secara fisik, tak berarti menguntungkan e-commerce di tengah kesulitan yang dihadapi ritel oflline.

Menurutnya, dalam era digitalisasi saat ini ritel online maupun offline saling bersinergi, bukan bersaing.

"Kami tidak melihat 'oh kondisi ritel (offline) saat ini berarti untungkan e-commerce', karena kehadiran kami adalah membantu dan bersinergi bersama," kata dia dalam webinar MarkPlus Industry Roundtable, Jumat (11/9/2020).

Ia menjelaskan, seperti pada sektor usaha restoran, yang dalam kebijakan dalam PSBB terbaru tetap dibuka dan bisa menerima pesanan. Hanya saja, tak boleh makan di tempat (dine in) melainkan harus dibawa pulang atau diantar (take away).

Penjualan itu sebagian besar dilakukan oleh peritel oflline, tapi pengiriman pesanannya mengandalkan sistem online.

Oleh sebab itu, Bima menekankan, saat ini banyak peritel offline yang memasarkan produknya secara online, baik melalui platform e-commerce maupun beragam aplikasi digital lainnya.

"Karena sekarang yang ritel (offline) itu pun buka toko di e-commrce. Katakanlah, seperti brand handphone yang cukup besar, dulunya enggak punya representatif di platform digital tapi sekarang mereka punya," ungkapnya.

Baca juga: Gubernur BI: untuk Nilai Tambah, Pemasaran Tak Harus Melalui E-commerce

Kendati demikian, ia mengakui kenaikan transaksi di e-commerce memang terjadi sepanjang pandemi berlangsung. Hal ini juga diiringi dengan upaya mendorong penjualan produk dalam negeri secara online.

Bhima mengatakan, bekerjasama dengan pemerintah lewat gerakan 'Bangga Buatan Indonesia' para perusahaan e-commerce berupaya menggaet pelaku UMKM untuk masuk ke sistem digital.

Sejak 14 Mei-31 Agustus 2020 program ini berlangsung, sebanyak 1,9 juta UMKM baru telah bertambah ke pemasaran secara digital.

"Jadi ini sebenarnya momentum kita untuk bersama (saling bersinergi)," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com