Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Dipantau Investor, IHSG Pekan Depan masih Berpeluang Melemah

Kompas.com - 13/09/2020, 12:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ketiga September yang dimulai Senin (14/9/2020) esok masih akan dibayangi oleh keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan, pasar saham bakal bergerak cenderung hati-hati memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Senin, (14/9/2020).

Pasar berpeluang konsolidasi melemah di pekan depan, dengan perkiraan indeks bergerak di level 4,878 sampai 4,712 dan resistance di level 5,084 sampai 5,256.

Baca juga: Tolak PSBB, Orang Terkaya di Indonesia Kirim Surat ke Jokowi

"Pelaku pasar lebih baik melakukan penjualan lebih dahulu ketika pasar menguat untuk mengantisipasi dampak negatif penerapan PSBB total pada perekonomian," kata Hans Kwee kepada Kompas.com, Minggu (13/9/2020).

Hans menuturkan, keputusan Gubernur DKI melakukan PSBB jilid 2 memang menjadi perhatian pelaku pasar dan memicu sentimen negatif usai diumumkan pada Rabu malam, (9/9/2020).

Hal itu terlihat pada pergerakan saham yang sempat mengalami koreksi pada Kamis (10/9/2020) sebelum bangkit kembali pada perdagangan Jumat (11/9/2020).

"Terlihat terjadi aliran dana asing keluar dari Indonesia di tambah pelemahan nilai tukar Rupiah," tuturnya.

Menurutnya, pelaku pasar akan terus mencermati perkembangan penerapan PSBB total. Bila terjadi pembatasan secara ketat, pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung bisa terganggu.

"Bila dana asing masih mengalir ke luar dan nilai tukar Rupiah masih melemah, pelaku pasar perlu berhati-hati akan peluang koreksi lebih dalam," pungkasnya.

Baca juga: Pengetatan PSBB Jakarta Berpengaruh ke Ekonomi Nasional, Simak Penjelasannya

Sebelumnya pada Rabu (8/9/2020), Anies Baswedan memutuskan bahwa PSBB di DKI Jakarta akan kembali ke awal pandemi, bukan lagi PSBB transisi mulai Senin.

Situasi dinilai sudah darurat sebab rumah-rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Jakarta semakin penuh dan laju kematian akibat virus corona semakin cepat.

Kebijakan Anies langsung direspons sejumlah Menteri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena tertekan oleh pengumuman PSBB DKI Jakarta.

Di sisi lain, menurut Airlangga, keputusan Anies untuk menarik rem darurat sangat berpengaruh terhadap perekonomian.

Selanjutnya, Mendag Agus Suparmanto menilai pemberlakukan PSBB bisa berpotensi mengganggu kelancaran distribusi barang, apalagi mengingat peran Jakarta dalam aliran distribusi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com