Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Mengaku Sempat Emosi dengan Direksi Pertamina, Kenapa?

Kompas.com - 16/09/2020, 13:40 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku sempat emosi ketika sedang melakukan rapat terkait progres proyek kilang minyak dengan jajaran direksi perseroan.

Ahok menyoroti proses birokrasi dalam salah satu proyek utama pemerintah tersebut. Menurut dia, jajaran direksi kerap kali lamban merespons para calon investor.

"Saya mau rapat penting soal kilang. Lalu jawab saya, 'Berapa investor yang mau nawarin kerja sama, kalian diemin'. Terus sudah ditawarin, kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini," ujarnya dalam cuplikan video YouTube kanal Poin, dikutip pada Rabu (16/9/2020).

Baca juga: Dikritik Ahok Karena Terlalu Sering Utang, Ini Penjelasan Pertamina

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menceritakan, dirinya sempat geram dalam rapat tersebut lantaran jajaran direksi memiliki pandangan berbeda. Ia mengeklaim, jajaran direksi sengaja memancing dirinya emosi.

"Sempat saya emosi juga kemarin. Mereka memancing saya emosi, (kemudian) laporin Presiden apa? Ahok mengganggu keharmonisan," katanya.

"Pertamina sudah aman-aman udah nyaman-nyaman, masuk komut brengsek ini satu ini," tambah Ahok.

Baca juga: Emosi Ahok soal Utang Pertamina: Otaknya Pinjam Duit Terus

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Ahok saat ini tengah mendorong proses digitalisasi dokumen. Dengan demikian, ia dapat mengawasi secara langsung proses surat-menyurat yang dilakukan oleh perseroan ataupun pihak luar.

"Saya bisa investigasi untuk surat-menyurat. Ini investor kirim surat didiemin berbulan-bulan, bertahun-tahun enggak dijawab," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com