Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi E-Commerce Naik, Opsi Pembayaran dengan Kredit Paling Diburu

Kompas.com - 22/09/2020, 12:40 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergeseran pola perilaku konsumen ke ranah online sebagai dampak dari pandemi Covid-19 kian meningkatkan frekuensi transaksi e-commerce.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) pada kuartal II 2020, terjadi peningkatan volume transaksi belanja di e-commerce sebesar 383,5 juta kali.

Jumlah tersebut naik 39,05 persen dibanding dengan kuartal I 2020 sebesar 275,8 juta kali.

Baca juga: PSBB Jakarta Bakal Untungkan Pelaku Bisnis E-Commerce?

Adapun metode pembayaran yang paling diburu adalah metode pembayaran berkala atau kredit.

General Manager Kredivo Indonesia Lily Suriani mengatakan, checkout & pinjaman e-commerce (POS financing) yang instan, terbukti membantu merchant menaikkan nilai rata-rata pembelian atau Average Order Value (AOV) serta frekuensi transaksi.

“Fokusnya adalah dengan memberikan kemudahan akses dan fleksibilitas pembayaran guna terus menjaga pertumbuhan transaksi para merchant. Edukasi konsumen cukup penting agar tetap bijak berbelanja di e-commerce dengan menerapkan bunga rendah disertai prinsip responsible lending,” kata Lily melalui siaran media, Selasa (22/9/2020).

Lily bilang, proses pembayaran berkala hingga 12 bulan dan proses registrasi yang mudah dalam bertransaksi online, menjadi salah satu stimulus yang tepat untuk turut mendukung peningkatan transaksi di e-commerce.

Baca juga: Bisnis E-commerce Masih Bisa Digenjot

Di sisi lain, adanya penambahan pengguna baru yang tadinya tidak berbelanja di e-commerce membuktikan peran ekosistem digital yang semakin solid di tengah pandemi, terlebih dalam turut menjaga daya beli masyarakat.

Berdasarkan riset Kredivo dan Katadata Insight Center, terjadi peningkatan nilai rata-rata pembelian merchant hingga 50 persen saat terjadinya pandemi Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com