Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Minta PT Antam Garap Tambang Emas Grasberg Bekas Freeport

Kompas.com - 22/09/2020, 15:51 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, telah memerintahkan PT Antam (Persero) Tbk untuk mengelola tambang bekas garapan PT Freeport Indonesia di Grasberg Papua.

Dia pun mengaku telah menyurati Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait hal tersebut.

“Karena itu kami mengirim surat ke Menteri ESDM, sebagai perusahaan BUMN kita harapkan, berkoordinasi dengan BKPM agar alokasi yang sudah diberikan Freeport kepada negara diprioritaskan ke BUMN dalam mengelola emas itu,” ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (22/9/2020).

Baca juga: Sudah Tidak Ada Aktivitas, Freeport Lakukan Rerstorasi Lahan Grasberg

Mantan bos Inter Milan itu menambahkan, saat ini PT Antam memiliki karyawan yang banyak. Namun, perusahaan tersebut hanya menjual produk emas dan tak memiliki tambangnya.

“Apalagi sangat menyakitkan kalau kita lihat bagaimana prospek emas ini menjadi supply yang besar, dalam kondisi seperti ini harga emas sangat baik. Jadi kita beranikan diri masuk ke lahan eks Freeport itu,” kata Erick.

Erick menuturkan, dirinya pun sudah merombak jajaran direksi PT Antam. Sebab, dia menilai direksi sebelumnya tak bisa memenuhi key performance indicator (KPI) yang telah ditetapkan.

“Jadi memang masalah KPI-nya tidak bisa diterima, oleh karena itu kita adakan pergantian (direksi). Sekarang kita perbaiki, insya allah nanti ada solusi,” ucap dia.

Restorasi Grasberg

Sebelumnya diberitakan, PT Freeport Indonesia atau PTFI tengah melakukan restorasi kawasan bekas tambang terbuka Grasberg. Langkah tersebut dilakukan setelah dipastikan sudah tidak ada lagi aktivitas di kawasan tambang terbuka tersebut.

Restorasi sebenarnya telah berlangsung sejak awal masa operasional Grasberg dan masih akan terus dilakukan hingga masa operasional seluruh tambang perusahaan berakhir.

 

Baca juga: Garap Tambang Bawah Tanah, Freeport Gelontorkan Rp 19,1 Triliun

Restorasi kawasan bekas tambang memiliki beberapa tantangan terkait kondisi geografis wilayah tersebut. Misal saja, adalah suhunya yang rendah, curah hujan tinggi, intensitas cahaya rendah, dan kawasannya yang dihampari bebatuan tanpa tanah, yang membuat kemampuan tumbuh berbagai jenis vegetasi menjadi sangat lambat.

Oleh karena itu, salah satu upaya restorasi yang tengah dilakukan adalah melakukan upaya konservasi plasma nutfah, yakni menggunakan sepenuhnya spesies tumbuhan lokal di sekitar Grasberg menjadi tumbuhan yang ditanam di area reklamasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com