Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berkat Dam Parit, Produksi Padi Poktan Sinar Wangi Meningkat

Kompas.com - 23/09/2020, 15:22 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sinar Sawargi, Warsidi menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian (Mentan), Sahrul Yasin Limpo (SYL) beserta jajarannya yang sudah mengalokasikan dana bantuan pembangunan dam parit.

"Dulu, untuk memperoleh air irigasi cukup susah dan produksi padi tidak banyak, tapi kini lahan terairi bertambah luas dan produksi naik," kata Warsidi di Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (23/9/2020).

Warsidi menjelaskan, para petani sangat antusias terhadap bantuan Kementerian Pertanian (Kementan), sehingga dengan swadaya ikut membangun parit.

Hal ini membuat pembangunan parit cepat selesai dan berdampak pada bertambah luasnya lahan yang terairi.

"Luas lahan sebelumnya yang terairi hanya mencapai 30 hektar (ha) sekarang bisa mengairi hingga 50 ha," kata Warsidi dalam keterangan tertulisnya.

 

Dampaknya produksi padi meningkat karena tanaman mendapatkan asupan air irigasi yang cukup bahkan melimpah," tuturnya.

Baca juga: Kementan Realisasikan Pembangunan Embung di Kota Batu, Petani Sambut dengan Penuh Antusias

"Sebelum pembangunan dam parit produktivitas padi hanya mencapai 5 ton per hektar (ha), tapi sekarang bisa mencapai 6 ton," kata Warsidi.

Adapun Mentan SYL mengatakan pembangunan dam parit tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya El-Nino atau musim kering.

"Pembangunan itu diharapkan bisa menampung air hujan dan mengairi sawah sehingga mampu meminimalisir kerugian petani," tutur SYL.

Baca juga: Tingkatkan Produksi Pertanian, Kementan Minta Petani Manfaatkan Dam Parit

Oleh karena itu, lanjut SYL, pembangunan dam parit harus dekat kawasan pertanian sebagai upaya konservasi air yang tepat guna.

Ia pun meminta poktan yang ada di sekitar dam parit untuk bersama-sama mengelola dan menjaga fasilitias irigasi ini dengan baik.

Sementar itu, Direktur Jendral (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menilai, dengan adanya dam parit, air sungai dapat ditahan dan ditampung untuk selanjutnya dapat dialirkan ke lahan pertanian.

"Oleh karenanya, yang menjadi skala prioritas alokasi kegiatan embung pertanian adalah lokasi yang rawan terdampak bencana kekeringan akibat anomali iklim," beber Sarwo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com