Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Resesi, Tokopedia Kampanyekan Jaga Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 23/09/2020, 20:11 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTokopedia melakukan kampanye Kita Jaga Ekonomi Indonesia dengan melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah.

Selain itu, Tokopedia juga melibatkan pihak Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang digaungkan oleh pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mendorong para usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar beralih ke penjualan berbasis digital.

VP of Fintech and Payment Tokopedia Vira Widiyasari mengatakan, kampanye ini untuk mendorong ekonomi Indonesia di masa pandemi, terlebih saat menghadapi krisis atau resesi akibat pandemi Covid-19.

"Ada beberapa kampanye yang dilakukan oleh Tokopedia, salah satunya Jaga Ekonomi Indonesia. Ini berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong UMKM untuk berani ciptakan peluang secara online," katanya pada diskusi secara daring, Rabu (23/9/2020).

Baca juga: Pedagang Jamu Keliling Dapat BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Kaget dan Ingin Kunjungi Cucu

Menurut dia, dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) serta penerapan jaga jarak fisik selama masa pandemi ini membuat para pedagang UMKM tersendat. Terlebih bagi penjual konvensional.

Untuk itulah, Tokopedia terus mengampanyekan Jaga Ekonomi Indonesia agar UMKM bisa beralih ke penjualan secara daring.

"Pada saat lagi pandemi ini, mungkin banyak penjual-penjual yang terkendala karena ada psychal distancing dan juga PSBB sehingga kita bikin campaign kita jaga ekonomi Indonesia. Dengan adanya kampanye ini, kita mendorong UMKM-UMKM untuk berani ciptakan peluang, buka tokonya secara online," ujarnya.

Lebih lanjut kata Vira, tentunya fokus Tokopedia dengan adanya penjualan secara daring dapat membuat masyarakat Indonesia berbelanja tanpa harus keluar rumah. Bisa tetap secara aman, nyaman untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan.

"Selain itu juga bersama-sama menjaga bisnis para penjual. Karena kan banyak penjual di Tokopedia segmen UMKM," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020. Menurut dia, di kuartal III ini perekonomian Indonesia kemungkinan akan mengalami kontraksi minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Adapun keseluruhan pertumbuhan ekonomi akhir tahun menurutnya juga akan berada pada kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen. Dengan adanya hal tersebut maka pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV menurutnya juga akan negatif. Adanya hal tersebut maka tak menutup kemungkinan resesi ekonomi di Indonesia akan terjadi.

Baca juga: Penyaluran BLT untuk UMKM Ditargetkan Capai 100 Persen di Akhir Bulan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com