Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diprediksi Melemah di Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Sahamnya

Kompas.com - 25/09/2020, 08:31 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melemah hari ini. Sebelumnya IHSG ditutup pada zona merah di level 4.842,75 atau turun 1,53 persen.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, pelemahan indeks terdorong oleh sentimen peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di banyak negara termasuk Indonesia. 

 

Hal ini mengakibatkan, banyak negara kembali memberlakukan kebijakan larangan aktivitas atau lockdown untuk meminimalisir tingkat penyebaran virus. 

Baca juga: Kenaikan Jumlah Kasus Covid-19 Bikin IHSG Merosot

Lockdown yang diberlakukan dengan membatasi kegiatan ekonomi, tentu saja akan meningkatkan kekhawatiran akan penurunan ekonomi di sejumlah negara.

“Pagi (awal pembukaan) mungkin akan menguat dulu, pas siang ke sore (jelang penutupan) mulai melemah. Ini mengulang periode Maret kemarin dengan pembatasan ekonomi akibat risiko kemunculan gelombang kedua Covid-19,” jelas Hans kepada Kompas.com, Jumat (25/9/2020).

Sementara itu, indeks Wall Street terlihat menguat kemarin. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks Dow Jones 0,2 persen, S&P 500 sebesar 0,3 persen dan Nasdaq 0,37 persen.

Dia bilang penguatan saham-saham AS terdorong sentimen valuasi saham teknologi yang tinggi, namun saham siklikal seperti perminyakan, pertambangan, pertanian, dan konstruksi yang sempat diuntungkan karena pemnukaan ekonomi, saat ini mulai goyah karena peningkatan kasus Covid-19.

Baca juga: IHSG Anjlok Lagi, Rupiah Ikut Melemah

“Secara umum pasar dunia cenderung bergerak turun ke bawah. Ini diperparah dengan data klaim pengangguran AS yang jelek yakni 870.000 klaim, atau lebih tinggi dari ekspektasi analis, 850.000,” jelas dia.

Di sisi lain pernyataan The Fed, kebijakan moneter yang dilakukan tidak terlalu efektif untuk bantuan kebijakan fiskal menjadi sentimen negatif. Hal ini lantaran kebijakan stimulus fiskal hingga saat ini masih belum disepakati.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com