Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu soal Resesi: 92 Persen Negara di Dunia Alami Krisis

Kompas.com - 25/09/2020, 13:43 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan memastikan Indonesia mengalami resesi tahun ini. 

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan negatif pada kuartal II lalu, yakni sebesar 5,32 persen, dan diproyeksi akan kembali negatif pada kuartal III ini.

Namun demikian, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, sebanyak 92 persen negara di dunia bakal mengalami krisis tahun ini akibat dampak dari pandemi virus corona (Covid-19).

Baca juga: Kemenkeu Sebut RI Sudah Resesi, Ekonomi Melambat Sejak Kuartal I

Data tersebut bersumber dari perhitungan yang dilakukan oleh Bank Dunia.

"Bank Dunia untuk 2020 itu sudah menghitung bahwa lebih dari 92 persen negara di dunia, 92 persen itu akan krisis, akan negatif pertumbuhannya," ujar Febrio dalam video conference, Jumat (25/9/2020).

Sementara itu, dampak pandemi terhadap perekonomian yang dialami oleh Indonesia dinilai tak separah negara yang lain.

Meski demikian, Febrio mengatakan masih terlalu awal untuk mengeklaim Indonesia mampu menangani dampak Covid-19 terhadap kinerja perekonomian.

"Di antara itu semua, Indonesia termasuk relatif mild, mungkin too early kalau Indonesia dikatakan relatif efektif menangani dampak Covid-19 terhadap perekonomian," ujar dia.

Baca juga: Indonesia Resesi, Kadin: Pengangguran Akan Bertambah 5 Juta Orang

Pemerintah pun telah menggelontorkan anggara sebesar Rp 696,2 triliun sebagai stimulus terhadap perekonomian tahun ini.

Dia mengatakan, realisasi anggaran perlindungan sosial di Indonesia mendapat sorotan dari Bank Dunia.

"Progres perlinsos (perlindungan sosial) kita luar biasa. Dari Rp 103 triliun, lebih dari 58 persen (realisasi anggarannya) tercapai. Ini menjadi strategi yang harus dilakukan," ujarnya.

Untuk diketahui, pada kuartal III ini pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi akan kembali mengalami kontraksi di kisaran -2,9 persen hingga -1 persen.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com