Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Hobi Gonta-ganti Motor, William Buka Usaha Bisnis Jual-Beli Motor Bekas

Kompas.com - 26/09/2020, 10:07 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian orang hobi bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan uang. Apalagi jika hobi yang dimiliki sangat didukung dengan kebutuhan pasar.

Hal itulah yang dirasakan oleh Owner KJV Motorsport, William, saat menjalani usaha bisnisnya yaitu menjual motor bekas.

Kepada Kompas.com William bercerita asal muasal dia terjun ke usaha jual-beli motor, berangkat dari hobinya yang suka gonta-ganti motor khususnya pada motorsport.

Awalnya William berkuliah di salah satu universitas di Taiwan. Namun dia memilih berhenti berkuliah, dan balik ke Tanah Air. Di Indonesia dia bekerja sebagai transalator di salah satu lembaga pusat pelatihan bahasa.

Baca juga: Penjualan Motor di Indonesia Diprediksi Anjlok 45 Persen Tahun Ini

Setiap harinya bila berangkat kerja, dia harus menempuh perjalanan bulak-balik dari Jakarta ke Depok.

"Saya orangnya cepat bosan, saya jual motor saya dan itu enggak sekali dua kali tapi sering. Saya lihat jual motor bekas itu ada untung ruginya, lalu saya mencoba belajar dan membaca peluang, akhirnya saya jual motor saya, enggak mau tahu gimana caranya biar untung," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/9/2020).

Di akhir tahun 2014 William mencoba untuk hunting produk-produk motor bekas melalui situs penjualan online seperti Kaskus hingga Tokobagus. Dia pun mencoba untuk memodifikasi motor tersebut dan kembali menjualnya.

"Lambat laun saya lihat sepertinya bisnis ini menjanjikan dan akhirnya saya fokus lagi mengembangkan usaha ini," ucapnya.

Untuk mengembangkan usahanya, William tidak memiliki modal yang besar. Dia hanya meminjam puluhan juta dari kakeknya sebagai modal dan untungnya bisnis yang ia jalani hingga saat ini berkembang pesat.

Awal tahun ke-3-nya, ia hanya mampu menjual sepeda motor sebanyak 3-4 unit namun sekarang dalam sebulannya bisa mencapai 180 hingga 200 unit motor.

Berkat usahanya yang keras, William berhasil membuka usahanya hingga 10 cabang. Bahkan dalam waktu dekat ini pun dia berencana akan menambah 2 cabang lagi.

"Padahal kalau dulu itu diingat- ingat enggak punya showroom. Hanya di rumah saja, tapi sekarang malah sudah punya 10 cabang, puji syukur," ungkapnya.

Untuk produk motor yang dijual pun beraneka ragam mulai dari motor Kawasaki ninja dengan berbagai tipe hingga motor CBR. Begitupun dengan harganya.

Dia membanderol harga mulai dari Rp 20 juta-an hingga Rp 600 juta.

Mengklaim Naik

Setelah Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, dia mengklaim penjualan motornya mengalami kenaikan dari biasanya.

"Sampai 250 unit sepertinya penjualan kami. Ini penjualan terbanyak. Syukurnya lagi selama masa pandemi ini kami tidak melakukan pemecatan karyawan bahkan mau membuka cabang lagi rencananya," katanya.

Baca juga: Imbas Pandemi, Penjualan Motor Nasional Sempat Anjlok Hingga 82 Persen

Saat ini William melayani pelanggan yang berasal dari berbagai daerah. Mulai dari Aceh hingga Papua.

Pihaknya pun saat ini memanfaatkan layanan digital untuk mengembangkan bisnisnya lagi. Mulai dari Facebook, YouTube, IG hingga TikTok.

Dia percaya cara ini bisa membuat usahanya lebih dikenal hingga ke berbagai pelosok Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com