Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jungle Land, Grup Bakrie, dan Gaji Karyawan yang Belum Dibayar

Kompas.com - 28/09/2020, 15:53 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jungle Land tengah jadi sorotan publik. Perusahaan operator wahana rekreasi ini menunggak gaji karyawannya selama 6 bulan. Polemik Jungle Land mencuat ke permukaan setelah IG artis Nia Ramadhani diserbu para karyawan yang mengeluhkan gajinya tak kunjung dibayar.

Sebagaimana diketahui, Nia Ramadhani merupakan istri dari Anindra Ardiansyah Bakrie alias Ardi Bakrie yang tak lain merupakan penerus generasi ketiga kelompok bisnis Grup Bakrie. Anindra Bakrie juga merupakan anak dari politikus Aburizal Bakrie yang merupakan generasi kedua Grup Bakrie.

Dalam kolom komentar di IG Nia Ramadhani, para pegawai ini melontarkan keluh kesah hak gaji karyawan yang tak kunjung dibayarkan.

Dikonfirmasi Kompas.com, salah seorang karyawati yang sudah lama bekerja di Jungle Land yang enggan disebutkan namanya, membenarkan kalau perusahaan hingga saat ini belum membayarkan gajinya dan rekan-rekannya selama selama 6 bulan.

Jungle Land Adventure Theme Park merupakan taman hiburan yang dikelola oleh PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk dengan kode emiten JGLE, terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 29 Juni 2016.

Baca juga: Daftar 7 Perusahaan Grup Bakrie, Dulu Jawara, Kini Sahamnya Cuma Gocap

Mengutip laman keterbukaan informasi BEI, Senin (28/9/2020), Jungle Land atau JGLE terafiliasi dengan Grup Bakrie lewat salah satu anak perusahaan yang bergerak di bisnis properti, PT Bakrieland Development Tbk (ELYT).

Kepemilkan ELYT pada JGLE merupakan kepemilikan tak langsung, karena saham milik Grup Bakrie di JGLE menggunakan anak perusahaan milik ELYT, PT Surya Global Nusantara.

Hampir seluruh saham atau sebanyak 99,83 persen saham dari PT Surya Global dimiliki oleh ELYT. Sementara PT Surya Global sendiri mengendalikan 38,76 persen saham dari JGLE.

Pemilik saham JGLE lainnya antara lain Banque de Luxembourg sebesar 12,28 persen, Goldman Sachs sebesar 8,07 persen, dan sisanya dimiliki publik sebesar 40,88 persen.

Baca juga: Grup Bakrie di Pusaran Kasus Jiwasraya

Saham Gocap

Sebagaimana saham perusahaan-perusahaan Grup Bakrie lainnya, saham Jungle Land juga hampir tak pernah beranjak dari harga Rp 50 per lembar saham atau yang lebih dikenal dengan saham gocap, harga terendah di perdagangan BEI.

Sejarah Jungle Land jatuh ke tangan Grup Bakrie dimulai sejak tahun 2014. Saat itu, JGLE merupakan taman rekreasi di kawasan Sentul Bogor yang dikembangkan oleh PT Sentul City Tbk (BKSL) yang menggandeng dengan PT Bukit Jonggol Asri (BJA). BJA sebenarnya masih merupakan anak usaha dari BKSL.

Dalam sebuah kesepakatan di tahun 2014, BKSL lewat PT Surya Global Kencana mengakuisisi saham milik BKSL dan BJA. Dalam perjanjian jual beli saham itu, BKSL juga melepas sebagian saham BJA ke Grup Bakrie. Nilai akuisisinya saat itu sebesar Rp 500 miliar. 

Kepemilikan Grup Bakrie terlihat dari posisi komisaris JGLE. Dalam jajaran Komisaris Jungle Land, semua komisaris berasal dari Grup Bakrie.

Baca juga: Dituding Lindungi Grup Bakrie dalam Kasus Jiwasraya, BPK Laporkan Bentjok

Komisaris Utama yakni Ambono Janurianto yang merupakan salah satu pentolan dari Grup Bakrie. Ambono saat ini tercatat menjabat sebagai CEO dari Bakrieland.

Sementara posisi Komisaris Jungle Land lainnya diduduki oleh Andika Nuraga Bakrie. Dia adalah sepupu Ardi Bakrie dan anak dari Nirwan Bakrie, saudara kandung Aburizal Bakrie. Terakhir ada nama Soenarso Soemodiwirjo yang juga memiliki posisi penting di Bakrieland.

Sementara dari sisi kinerja, Jungle Land sebenarnya tengah dalam kondisi terpuruk. Adanya pandemi Covid-19 membuat kinerja keuangan perusahaan semakin berdarah-darah.

Dikutip dari Kontan, pada semester pertama tahun 2019, JGLE masih mencatat rugi bersih Rp 31,53 miliar. Kerugian ini naik 7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 29,46 miliar.

Pada pos bagian rugi bersih entitas asosiasi laporan keuangan ELTY tercatat sebesar Rp 293,3 miliar. Nilai ini juga membengkak 16 persen dari sebelumnya Rp 22 juta.

Baca juga: Kaya Raya di Usia 32 Tahun, Ini Rincian Harta Gibran Rakabuming

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com