Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Soroti Mitigasi Emisi Karbon Negara G20

Kompas.com - 28/09/2020, 19:15 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyoroti pola mitigasi emisi karbon oleh kelompok negara 20 perekonomian terbesar (G20) terhadap perubahan iklim yang diakibatkan oleh gas rumah kaca.

Menurutnya, pemilihan teknologi dan opsi sumber energi harus disesuaikan dengan masing-masing negara, guna meminimalisir emisi karbon.

"Kami tegaskan lagi, penting menggunakan berbagai macam sumber energi dan kemungkinan teknologi dalam penerapan Circular Carbon Economy (CCE) Platform, termasuk sampah, gas, dan panas bumi," katanya, dalam keterangan tertulis, Senin (28/9/2020).

Baca juga: Dongkrak Produksi Migas RI, Ini Jurus Menteri ESDM

Salah satu implementasi teknologi yang dinilai mampu mengurangi pemanasan global adalah Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS).

“Kami mengundang negara-negara anggota G20 jika berminat melakukan kajian baik teknis maupun non-teknis CCS atau CCUS pada proyek pembangunan (energi) di Indonesia," ujar Arifin.

Selain itu, Arifin mengajak negara G20 untuk menjaga stabilitas dan ketahanan energi di tengah tantangan perekonomian global dan situasi pandemi virus Covid-19.

"Covid-19 telah menciptakan krisis ekonomi dan menurunkan permintaan energi. Sebaiknya, semua (anggota) G20 bahu membahu memastikan stabilitas pasar energi dan menjaga keterjangkuan (pasokan). Indonesia mengutamakan betul hal ini," katanya.

Baca juga: Menteri ESDM Nyatakan Indonesia Siap Mendukung Low Carbon Bioeconomy

Langkah konkrit yang ditempuh pemerintah Indonesia dengan memperkuat kolaborasi data bersama di sektor energi yang lebih luas dan transparan melalui platform yang telah ada yaitu Joint Organisations Data Initiative (JODI).

“Kolaborasi (data) ini akan meningkatkan kualitas dan keterbukaan data dan informasi. Ini dipastikan menggairahkan investasi energi," tutur Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com