Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa, Jangan Asal Ikut-ikutan Investasi

Kompas.com - 29/09/2020, 13:36 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Pengembangan Investor Bursa Efek Indonesia (BEI) Erna Dewayani mengatakan, masa pandemi atau pasca masa pandemi Covid-19, peluang di pasar modal sangat terbuka luas untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Hal ini disampaikan Erna kepada  ratusan mahasiswa Universitas PGRI Wiranegara Pasuruan (Uniwara) mengatakan,

Oleh sebab itu, lanjut Erna, apabila tertarik untuk berinvestasi maka ada syarat yang mesti diketahui, yakni instrumen atau produk investasi yang akan dipilih.

Baca juga: Simak 4 Tips Investasi Saham di Tengah Ancaman Resesi

"Tentu saja ketika kita mau berinvestasi di pasar modal, itu syarat utamanya adalah kita harus tahu produk apa yang ingin kita investasikan. Jangan asal ikut-ikutan," ujarnya dalam webinar yang diadakan secara daring, Selasa (29/9/2020).

Erna kembali menjelaskan, bagi pemula atau yang ingin belajar terkait investasi, BEI memiliki Sekolah Pasar Modal (SPM) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan mengikuti SPM tersebut para calon investor akan terhindar dari risiko kerugian investasi yang besar.

"Oleh karena itu, Bursa Efek Indonesia punya kelas-kelas SPM di seluruh daerah. Intinya adalah sebelum melakukan investasi, kita sudah tahu produk dan risikonya dan jangan ikut-ikutan. Karena risiko terbesar adalah kita tidak tahu apa yang kita lakukan," katanya.

Baca juga: 8 Investasi Rendah Risiko, tetapi Cuan di Kala Resesi

Erna pun menyebutkan syarat kedua yang perlu dipahami ketika berinvestasi adalah memilih perusahaan yang go public. Sebab, perusahaan yang go public tersebut menurutnya, akan mengetahui segala kondisi perusahaan.

Ditambah lagi, perusahaan yang go public diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI sehingga meminimalisir risiko kerugian investor saat berinvestasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com