Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Raup Rp 5 Triliun dari ORI018

Kompas.com - 01/10/2020, 15:07 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menargetkaan dana yang didapatkan dari penerbitan ORI018 sebesar Rp 5 triliun.

"Untuk yang ORI018 ini target awal kami, kami konservatif juga Rp 5 triliun. Ini biar masyarakat 'Wah cuma Rp 5 triliun kalau enggak segera cepat jangan menunggu-nunggu di akhir'," ujar Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan dalam video conference, Kamis (1/10/2020).

Ia pun merinci, pada penerbitan ORI017 sebelumnya pemerintah meraup Rp 18,3 triliun. Sedangkan pada penerbitan Sukuk Ritel (SR) seri SR013, dana yang didapat mencapai Rp 25,6 triliun.

Baca juga: Minat Investasi ORI018? Ini Cara Membeli dan Mitra Distribusinya

Oleh karena itu, Deni mengajak, masyarakat yang berminat segera memasukan penawarannya karena kuota cukup terbatas. Meski begitu, tak menutup kemungkinan jumlah yang diterima oleh pemerintah lebih besar tergantung permintaan yang masuk.

"Kalau memang lebih tinggi daripada itu, kami pertimbangkan untuk ditingkatkan. Kami lihat mudah-mudahan dengan suku bunga yang turun sedikit ini tetap menarik dan masyarakat berlomba-lomba menempatkan dananya di ORI018," kata dia.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko menjelaskan, ORI018 ditawarkan secara online atau e-SBN. Surat utang pemerintah tersebut akan ditawarkan dengan kupon sebesar 5,7 persen.

Artinya, investor yang berinvestasi melalui surat utang pemerintah tersebut bakal mendapatkan imbal hasil sebesar 5,7 persen setiap tahun.

Baca juga: Bluebird Genjot Layanan Pembayaran Non-tunai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com