BANDUNG, KOMPAS.com – Pengoptimalan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) seperti Bank Wakaf Mikro (BWM) di masa pandemi mutlak dilakukan.
Akademisi Universitas Padjadjaran (Unpad) Harlan Dimas mengungkapkan, LKM menjadi institusi yang paling mampu mengalirkan modal kepada usaha mikro dan kecil di sektor informal.
“Sampai 2018, hampir 500 juta masyarakat miskin bertambah baik hidupnya karena LKM,” ujar Harlan seusai Webinar Peluang dan Tantangan Keuangan Mikro Bagi UMKM pada Era dan Pasca Pandemi, Jumat (2/1/2020).
Data tersebut, sambung Harlan, diambil dari kajian Bank Dunia. Dalam laporan yang sama disebutkan, LKM dapat menjangkau 73 persen perusahaan mikro atau kecil yang tidak terjangkau bantuan pemerintah. Bahkan tingkat pengembalian pembiayaan yang disalurkan mencapai 98 persen.
Baca juga: Pengusaha Mikro Masih Bisa Daftar sebagai Penerima BLT Rp 2,4 Juta Per Bulan
Ia menilai, dengan tekanan perekonomian saat ini, LKM merupakan salah satu solusi untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Melalui pemberdayaan usaha mikro dan kecil mereka bisa menyerap banyak tenaga kerja, dengan modal sedikit.
Kepala Bagian Pengawasan Industri Keuangan Non Bank KR 2 Jabar OJK Noviyanto Utomo menuturkan, saat ini terdapat 600.000 LKM yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Dari jumlah tersebut terdapat 56 BWM.
Berdasarkan data sampai Agustus 2020 BWM telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 45,5 miliar dengan total 32.803 nasabah.
Baca juga: Mulai Oktober, Bank Wakaf Mikro Hijrah ke Ekosistem Digital
Di Jabar sendiri nilai pembiayaan yang disalurkan telah mencapai Rp 7,52 miliar.
Ia mengungkapkan, pandemi cukup memengaruhi BWM yang aktivitasnya ada di pesantren karena sempat ada pembatasan aktivitas saat diterapkannya PSBB.
Hal itu menyebabkan angka kredit macet di BWM sempat mengalami peningkatan.
“Namun, kini perlahan berangsur membaik. Di sisi lain OJK juga mendorong digitalisasi di jasa keuangan dan UMKM untuk merespon perubahan yang terjadi akibat pandemi,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.