Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Diproyeksi Terus Menguat meski Vaksin Covid-19 Ditemukan

Kompas.com - 04/10/2020, 07:28 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penguatan harga emas yang terus terjadi sejak merebaknya Covid-19 diproyeksi masih akan terus berlanjut selama beberapa bulan ke depan.

Chief Investment Officer DBS, Hou Wey Fook mengatakan, meskipun vaksin Covid-19 tidak lama laga akan segera ditemukan dan didistribusikan, investasi di instrumen beresiko rendah seperti emas masih menjanjikan.

"Emas masih terus bergerak menguat, perkiraan 12 bulan berada pada 2,300 dollar AS per ons," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (4/10/2020).

Menurut dia, harga emas akan didorong oleh tiga sentimen utama yaitu pelemahan imbal hasil obligasi, kurs dollar AS dan potensi resesi yang terjadi di berbagai negara dunia.

Baca juga: Pinjaman Online Syariah Bebas Riba, Apa Saja Syaratnya?

"Emas sebagai diversifikasi risiko telah terbukti sebagai pelindung nilai efektif, mengungguli sebagian besar mata uang termasuk dollar," tuturnya.

Oleh karena itu, Wey menyarankan kepada para investor untuk melakukan diversifikasi investasi. Emas masih bisa menjadi opsi utama untuk mencari keuntungan.

"Alasan lain untuk mempertimbangkan investasi di aset berisiko rendah (safe havens), seperti emas, yang telah berkinerja baik dalam kondisi inflasi," ujarnya.

Lebih lanjut Wey menjelaskan, satu-satunya momen harga emas sempat anjlok cukup dalam terjadi pada tahun 1980-an.

Pada saat itu, penurunan harga emas terjadi dipicu oleh inflasi, harga minyak tinggi, dan suku bunga acuan yang terus ditingkatkan.

Namun, Wey meyakini hal serupa belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Baca juga: Persiapan Dana Darurat, Investor Berburu Reksa Dana Pasar Uang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com