Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Bersiap Perubahan Cuaca Ekstrem, Ditakutkan Timbul Klaster Baru Covid-19

Kompas.com - 07/10/2020, 06:46 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar semua pihak mewaspadai perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan.

Hal ini disampaikan Luhut pada rapat kordinasi (Rakor) internal secara virtual tentang Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet.

Luhut mengingatkan perubahan cuaca dapat menimbulkan penyakit demam berdarah yang gejalanya mirip dengan Covid-19.

"Kita harus mampu mengakomodir keduanya pula, jangan sampai satu orang terjangkit keduanya," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (6/10/2020).

Baca juga: Simak Perhitungan Besaran Pesangon PHK Terbaru di UU Cipta Kerja

"Tiga bulan ke depan kita harus bersiap dengan perubahan cuaca yang ekstrem, ditakutkan akan timbul klaster baru karena faktor tersebut," sambung dia.

Luhut juga mengingatkan kepada tim di Wisma Atlet untuk terus menjaga kedisiplinan serta berpesan agar proses isolasi mandiri diperketat.

"Angka kesembuhan yang tinggi di Wisma Atlet ini harus dipertahankan, juga bisa menjadi rujukan bagi RS lainnya," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator RS Wisma Atlet Mayjen Tugas Ratmono menyebutkan bahwa pasien Covid-19 di Wisma Atlet memiliki presentase kesembuhan yang tinggi yakni rata-rata 90 persen.

Baca juga: Kata Menaker Soal Mogok Nasional: Tidak Relevan, Lupakan Rencana Itu!

Selain itu, dia juga melaporkan berbagai perkembangan di RS Wisma Atlet mulai dari total pasien masuk berdasarkan rujukan, ketersediaan akomodasi, jumlah SDM, stok APD, stok Lab, ketersediaan obat terapi Covid-19 dan terapi pendukung.

Tidak lupa pula, dia melaporkan telah mengkoordinasikan kekurangan kebutuhan obat di Wisma Atlet kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang juga menghadiri rakor tersebut.

"Beberapa obat terapi Covid-19 dan obat terapi pendukung persediannya kurang dari satu minggu, seperti Oseltamivir dan Chloroquin Fosfat," ujarnya.

Mengetahui hal tersebut, Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional memerintahkan Menkes agar segera mengirim obat terapi covid yang mulai menipis.

Baca juga: Cek Rekening, Subsidi Gaji 618.588 Pekerja Ditransfer Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com