Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Danareksa Research Institute: Daya Beli Belum Pulih, Hati-hati Potensi Peningkatan Risiko Kredit

Kompas.com - 10/10/2020, 08:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Danareksa Research Institute (DRI) mengemukakan, sektor jasa keuangan mesti berhati-hati dengan adanya risiko kredit.

Dalam laporannya bertajuk DRI's Pulse Check edisi Oktober 2020, Danareksa Research Institute menyatakan, ada potensi peningkatan risiko kredit akibat pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda di Indonesia.

Tercatat pada Agustus 2020, kredit macet (non-performing loan/NPL) bank umum terkerek jadi 3,22 persen dan kredit macet perusahaan pembiayaan mencapai 5,23 persen atau menurun 27 bps secara bulanan.

Baca juga: Daya Beli Terpukul, RI Catat Inflasi Tahunan Terendah sejak Mei 2000

Seiring dengan itu, pertumbuhan kredit melambat karena lemahnya permintaan kredit baru akibat kegiatan ekonomi yang lemah.

"Juga ada prinsip kehati-hatian bank sejalan dengan peningkatan risiko kredit. Pada Agustus 2020, kredit bank umum hanya tumbuh 1,04 persen. Sedangkan perusahaan pembiayaan -12,86 persen," tulis DRI seperti dikutip dalam laporannya, Sabtu (10/10/2020).

Namun menurut laporan, di tengah pertumbuhan ekonomi yang melemah, sektor konsumer diperkirakan akan bertahan dan tumbuh 9,8 persen lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya.

"Hal ini sejalan dengan adanya bantuan pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 204 triliun yang telah terealisasi lebih dari 60 persen hingga September 2020," tulis laporan.

Di sisi lain, penerbitan obligasi korporasi meningkat tajam di kuartal III 2020, meski masih terbatas pada high-grade corporation.

Pada kuartal III 2020 ini, penerbitan obligasi didominasi oleh institusi finansial sebesar 60,47 persen, diikuti lembaga non bank sebesar 34,17 persen, dan bank sebesar 5,35 persen.

"Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan kinerja korporasi dibanding kuartal II 2020. Namun terbatas pada high grade corporation karena risiko yang masih relatif tinggi," sebut laporan.

Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Pemerintah Akui Daya Beli Masyarakat Melemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com