Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

AUTP Minimalisasi Kerugian Gagal Panen bagi Petani di Sumbawa Barat

Kompas.com - 11/10/2020, 19:29 WIB
Nana Triana,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gagal panen menjadi masalah yang menghantui, tak terkecuali bagi para petani di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Berdasarkan data di Dinas Pertanian (Distan) Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, luas lahan tanaman padi yang dinyatakan gagal panen bertambah, contohnya di Kecamatan Jereweh dan Kelurahan Menala. 

Total luas lahan tanaman padi yang gagal panen di dua kecamatan tersebut bertambah dari semula 337,59 hektare menjadi 450,17 hektare.

 

Namun, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan para petani di wilayah tersebut tak akan mengalami kerugian karena sudah ikut serta dalam Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

“Ancaman gagal panen tentu menjadi masalah yang sangat serius. Kami tidak mau hal ini terjadi. Untuk itu, Kementerian Pertanian mengimbau petani untuk mengasuransikan lahan mereka," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/10/2020).

Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan, asuransi akan menjaga lahan dari berbagai gangguan yang menyebabkan gagal panen.

Baca juga: Kementan Terus Tambah Jumlah Alokasi Pupuk Bersubsidi

“Asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana yang bisa menyebabkan gagal panen. Ancaman itu antara lain kekeringan, banjir, serangan hama, cuaca ekstrem, dan lainnya,” tuturnya.

Sarwo Edhy menambahkan, untuk mendapatkan perlindungan asuransi, petani bisa bergabung dalam kelompok tani.

“Di kelompok tani, banyak informasi seputar asuransi yang bisa didapat. Selain itu, mendaftar asuransi melalui kelompok tani juga lebih cepat da mudah prosesnya,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) NTB melalui Kabid Tanaman Pangan, Syaiful Ulum, mengatakan ancaman gagal panen terjadi akibat saat ini sedang puncaknya musim kemarau.

Baca juga: Kementan Tingkatkan Indeks Pertanaman di Bantul dengan RJIT

“Kami prediksi lahan pertanian yang mengalami gagal panen akan terus bertambah,” tuturnya. Namun, Syaiful Ulum memastikan semua lahan tersebut sudah diusulkan sebagai penerima program AUTP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com