Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jazak Yus Afriansyah
Trainer

Author, Coach, Trainer.
Master of Technology Management.

5 Strategi Penjualan yang Trendi di Masa Pandemi (Bagian 1 dari 2)

Kompas.com - 12/10/2020, 14:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Hempasan Badai Pandemi COVID 19 yang masih terjadi terbukti sangat ampuh mengubah perilaku konsumen (consumer behavior) secara signifikan.

Sebagian besar kelas menengah ke atas (middle class) menahan spending atau belanja dalam rangka merespon ketidakpastian ekonomi dan resiko resesi.

Dampak dari perubahan perilaku ini sangat jelas, belanja konsumsi rumah tangga turun drastis dan berkontribusi besar dalam penurunan angka pertumbuhan ekonomi di kuartal II dan masih akan berlanjut di kuartal III.

Bahkan IMF secara resmi mengatakan Pandemi COVID 19 ini telah berubah menjadi Krisis Ekonomi Global ditandai dengan banyaknya negara yang masuk ke dalam jurang resesi.

Sekarang mari kita buktikan secara bersama-sama bahwa dibalik semua kesulitan tersimpan banyak kemudahan untuk pertumbuhan penjualan. Bahkan disaat krisis seperti sekarang justru bisa kita kembangkan 5 Strategi Penjualan yang Trendi di masa Pandemi yang ampuh untuk menopang pertumbuhan bisnis Anda dan merespon perubahan perilaku konsumen yang berubah sebagai dampak logis Pandemi COVID 19.

Baca juga: Jatuh Bangun Berbisnis, Dewanti: Alhamdullilah, Bisa Ngasih Kerjaan ke Orang-orang Sekitar Saya...

Pada edisi ini akan kita bahas 3 dari 5 Strategi Penjualan yang Trendi tersebut.

Startegi Penjualan Trendi pertama yang bisa kita gunakan adalah membuat produk atau jasa yang anda jual menjadi mudah diakses dan dijangkau alias affordable and reachable. Misalnya dengan memberikan kemudahan pembayaran, memperpanjang masa angsuran, memperkecil uang muka, memperkecil kemasan, dan menambah aneka pilihan pembayaran.

Dengan strategi pertama ini, meski di saat daya beli pelanggan menurun, kita tidak perlu menurunkan harga terlalu drastis. Ini karena akan membuat aliran kas menjadi kritis.

Sebaliknya dengan strategi ini akan membuat produk atau jasa Anda tampak bersahabat dan berempati dengan kondisi keuangan pelanggan yang umumnya sangat sulit di masa pandemi seperti saat ini.

Strategi Penjualan Trendi kedua adalah, Mengembangkan Segmentasi Pelanggan secara lebih spesifik dan unik. Sebagai contoh kita bisa membuat segmen pelanggan sesuai dengan daya belinya, seleranya, daerah tempat tinggalnya, dan barangkali berdasarkan perilaku konsumsinya.

Melakukan Segmentasi Pelanggan akan memampukan kita membidik sasaran pelanggan secara lebih presisi dengan akurasi yang serasi.

Aplikasinya misalkan Anda memberikan diskon khusus untuk pelanggan nelayan, pelanggan dari kalangan buruh dan pelanggan dari pekerja informal yang saat ini sedang berjuang menghadapi tekanan daya beli akibat berkurangnya pendapatan mereka.

Strategi kedua ini berkhasiat kuat menjaga aliran kas tetap mengucur meski margin keuntungan menipis tetapi tidak sampai terkikis habis.

Startegi Penjualan Trendi ketiga adalah dengan Menemukan Samudra Hijau atau Green Ocean Strategy. Bisa dilakukan dengan menambah jangkauan penjualan dan distribusi pasar baru yang lebih potensial dan masih sepi dari persaingan.

Strategi ini umumnya digunakan oleh perusahaan yang telah mengalami kejenuhan alias mentok terhadap pasar atau target pelanggan tertentu, atau bisa jadi perusahaan anda sedang mengalami hambatan regulasi yang memperburuk pendapatan. Sehingga dianjurkan menemukan daerah baru dengan regulasi yang lebih ramah dan bersahabat bagi bisnis.

Baca juga: Mengapa Business Plan Penting untuk Mencapai Kesuksesan Berbisnis?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com