JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan akan terkoreksi pada Rabu (14/10/2020). Sebelumnya IHSG ditutup hijau dengan kenaikan 0,78 persen pada level 5.132,57.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, IHSG berpeluang terkoreksi karena pasar akan provit taking hari ini setelah lebih dari seminggu bergerak positif.
“Kalau kita lihat pasar kemungkinan bisa provit taking dan terkoreksi hari ini,” kata Hans kepada Kompas.com.
Baca juga: Lowongan Kerja di PT Yakult Indonesia Persada, Simak Syaratnya
Selain itu, indeks Wall Street dan Eropa yang negatif juga mendorong pelemahan indeks hari ini.
Hans mengatakan, indeks Wall Street mengalami tekanan karena beberapa perusahaan yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19 mundur dari uji coba, setelah menemukan efek samping yang masih belum dapat dijelaskan.
Salah satu perusahaan yang menghentikan uji coba vaksin Covid-19 adalah Johnson & Johnson.
“Sentimen negatif muncul dari penelitian vaksin yang tersendat karena efek samping yang masih belum bisa dijelaskan. Hal ini membuat regulator menghentikan uji coba karena masalah keamanan,” kata dia.
Sementara itu, peluang kelolosan paket stimulus AS jilid II yang cukup tipis juga mempengaruhi pergerakan pasar. Belum lagi, musim laporan keuangan yang cukup baik, membuat banyak investor mulai provit taking. Hal ini, juga terjadi di bursa saham Eropa.
Baca juga: Terungkap, Misteri Keberadaan Draf Final UU Cipta Kerja