Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Kartu Prakerja Dinilai Tepat Sasaran, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 14/10/2020, 11:45 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja mengklaim penyaluran insentif dan pelaksanaan program sudah tepat sasaran.

Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan hal itu terlihat dari penerima Kartu Prakerja yang sebagian besar berasal dari kalangan muda.

Persentasenya, sebesar 79 persen penerima program Kartu Prakerja berusia 18 tahun hingga 35 tahun dengan 93 persen di antaranya memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke atas.

Baca juga: Data Penerima hingga Tak Tepat Sasaran, Kendala Penyaluran Dana PEN

Sementara untuk peserta dengan usia di atas 55 tahun kontribusinya hanya sebesar 2 persen.

"Peserta tepat sasaran atau tidak? Secara umum peserta Kartu Prakerja tepat sasaran, karena sebagian besar peserta dari kalangan muda yang masih panjang kontribusinya ke ekonomi. Yang usia lebih dari 55 tahun ke atas hanya 2 persen," jelas Denni dalam Seminar dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) PMO Prakerja dengan Dana, Rabu (14/10/2020).

Lebih rinci Denni menjelaskan, tak hanya orang yang menganggur, peserta program Kartu Prakerja juga berasal dari pekerja sektor informal.

Sebanyak 83 persen peserta yang bekerja di sektor informal memiliki rata-rata pendapatan Rp 1,3 juta per bulan.

"Ini di bawah upah minimum, dan dengan nilai bantuan yang sebesar Rp 600.000 (per bulan), itu almost bisa membantu kebutuhan mereka per bulan," jelas dia.

Selain itu, sebanyak 79 persen peserta Kartu Prakerja juga memiliki tanggungan keluarga.

Di sisi lain, hasil survei PMO menunjukkan peserta menilai pelatihan dalam Program Kartu Prakerja bermanfaat.

Baca juga: Pastikan Banpres Produktif Usaha Mikro Tepat Sasaran, Teten Lakukan Hal Ini

Sebanyak 73 persen dari 1,2 juta peserta yang telah menyelesaikan program dan melakukan survei menyatakan belum pernah melakukan pelatihan sebelumnya. Dengan demikian diharapkan, pelatihan tersebut bisa menambah kemampuan mereka untuk memasuki dunia kerja atau membuka usaha.

"Jumlah rata-rata pelatihan yang diambil setiap peserta itu dua pelatihan, bahkan ada yang mengambil 18 pelatihan per hari ini, karena ada harga pelatihan yang Rp 45.000an," jelas Denni.

Untuk diketahui, total pendaftar program Kartu Prakerja per 8 Oktober 2020 mencapai 35,1 juta orang dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Jumlah itu berasal dari gelombang awal hingga gelombang 10 kemarin. Dari total pendaftar tersebut, jumlah peserta yang lolos seleksi dan diterima untuk mengikuti program hanya sebanyak 5,59 juta orang.

Peserta yang lolos itu akan mendapatkan manfaat bantuan sebesar Rp 3,55 juta, terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan, insentif survei kebekerjaan Rp 50.000 per survei untuk 3 kali survei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com