Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Emas Bukan Hasil Tambang Utama Freeport

Kompas.com - 16/10/2020, 09:12 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emas merupakan kata pertama yang muncul di pikiran banyak orang setelah mendengar nama PT Freeport Indonesia.

Namun demikian, emas ternyata bukan komoditas hasil tambang utama Freeport.

Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, komoditas yang dihasilkan dari tambang ialah bijih dengan kandungan mineral utama yaitu tembaga.

Baca juga: Bos Freeport Buka Suara soal Antam Garap Tambang Emas Bekas Kelolaannya

Dari hasil tambang tersebut, terdapat kandungan mineral lain, yakni emas dan perak.

"Jadi menambang satu ore-nya, di dalam ore tersebut terdapat kandungan tembaga, emas, dan perak," katanya dalam diskusi virtual bersama Harian Kompas, dikutip Jumat (16/10/2020).

Lebih lanjut, Tony menjelaskan, produksi tembaga jauh lebih banyak ketimbang emas. Jika dibandingkan, dari satu hasil tambang bijih atau ore, di dalamnya terdapat kandungan 1 persen tembaga.

Sementara emas hanya dapat diperoleh sekitar 1 gram, dari hasil tambang ore sebanyak 1 ton.

"Kalau kandungan tembaga-nya kira-kira sekitar 1 persen dalam bijih, kandungan emas rata-rata sekitar 1 gram per ton. Jadi kalau dilihat tembaga-nya 1 persen, emas-nya 1 gram, jadi lebih banyak tembaga," tuturnya.

Baca juga: Bos Freeport Ramal Masa Depan Industri Tambang Masih Cerah

Tony pun menyebutkan, dengan hasil utama tembaga tersebutlah Presiden ke-2 RI, Soeharto, memberi nama wilayah Tembagapura untuk pemukiman para pekerja Freeport.

"Jadi ditambang satu kali, satuan bijih di ambil isinya ada tembaga, ada emas, ada perak. Makanya nama kotanya Tembagapura," ucapnya.

Sebagai informasi, di tengah pandemi Covid-19, pada semester I-2020, Freeport masih berhasil meningkatkan produksi tembaga dan emas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com