Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Jasa Cuci Sepatu di Kos-kosan, Raka Raup Laba Jutaan Rupiah

Kompas.com - 16/10/2020, 11:10 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjalani bisnis dari nol bukan berarti tak penting. Ketekunan dan usahalah yang membuat bisnis itu kemudian terus berkembang.

Hal itulah yang dilakukan Raka Pradita Majid ketika menjalani usaha di bidang perawatan sepatu, Step Shoes Cleaning.

Raka mengaku memulai bisnisnya lantaran iseng. Kala itu, di kisaran tahun 2016, bisnis laundry sepatu sedang meledak di Yogyakarta, salah satu pionirnya yakni ShoesAndCare milik Dokter Tirta.

Baca juga: Agar Usaha Terus Berlanjut, Jangan Lupa Manajemen Keuangan yang Baik

Karena ketertarikannya itu, Raka kemudian iseng membuka jasa cuci sepatu di kos-kosan. 

"Jadi cuma melayani teman-teman kampus, teman-teman sekelas, ditawarin dari mulut ke mulut," ujar dia ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (15/10/2020).

Bermodal awal Rp 500.000 untuk membeli sikat, pembersih, silica gel, handuk microfiber, serta plastik pembungkus, usaha Raka terus berkembang.

Tak hanya melayani teman sekelas, Raka yang kala itu masih kuliah dan mulai ikut organisasi juga menawarkan jasa cuci sepatunya ke teman-teman lingkungan organisasi.

Baca juga: Cerita Pengusaha Sepatu Kulit dari Bandung, Awalnya Reseller Kini Beromzet Ratusan Juta

Selain itu, dengan mengandalkan aplikasi layanan pesan singkat, dia pun menawarkan jasanya ke teman-teman SMA.

Kala itu semuanya dia garap sendiri. Mulai dari proses pembersihan, penjemputan, hingga mengantar sepatu ketika selesai dibersihkan.

"Awalnya COD, garap di kos akhirnya kewalahan," ujar dia.

Akhirya dia pun mengajak seorang teman untuk berkongsi dan membuka toko di Klaten pada akhir tahun 2016.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com