Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Mempersiapkan Masa Pensiun

Kompas.com - 16/10/2020, 15:14 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Siapa yang tak ingin menghabiskan masa pensiun dengan sejahtera. Namun mempersiapkan masa pensiun tentunya bukan hal yang mudah. Selain harus bijak mengalokasikan dana untuk tabungan, Anda juga harus bijak dalam menjalani gaya hidup.

Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Freddy Tedja mengatakan, ada 4 hal yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera.

1. Ubah pola pikir tradisional

Agar memiliki masa pensiun yang sejahtera, Anda mungkin akan berpikir untuk mengandalkan dana jaminan sosial (BPJS Ketenagakerjaan) dalam pembiayaan hidup Anda. Namun, dana tersebut tentunya tidaklah cukup untuk kebutuhan hidup Anda saat pensiun.

Meskipun biaya di masa pensiun tidak jauh berbeda dengan biaya hidup yang dikeluarkan di masa produktif, namun tentunya ada beberapa pos-pos pengeluaran yang mengalami penurunan dan peningkatan.

“Biaya transportasi mungkin akan berkurang, namun biaya kesehatan berpotensi mengalami kenaikan,” kata Freddy melalui siaran pers, Jumat (16/10/2020).

Baca juga: Tahun Depan Usulkan CPNS Buat Guru Tidak Lampirkan Serdik, BKN: Kami Tampung Masukannya

Di sisi lain, dukungan dana dari anak atau anggota keluarga lainnya juga kerap diandalkan sebagai sumber pendapatan di masa pensiun kelak. Padahal, sudah seharusnya Anda memutus rantai sandwich generation, terutama jika Anda ingin anak-anak hidup bahagia dan Anda menikmati pensiun sejahtera.

Maka, pilihan lainnya adalah kerja lagi walau sudah memasuki usia pensiun. Tantangannya adalah tidak banyak perusahaan yang mau menerima pekerja usia pensiun.

“Maka, satu-satunya sumber pendapatan yang bisa diandalkan di masa pensiun nanti adalah kekayaan rumah tangga atau aset yang dikumpulkan sejak masa produktif, seperti dana investasi di reksa dana, saham, obligasi, properti, dan lain-lain,” jelas dia.

2. Jangan besar pasak dari tiang

Anda memang boleh menikmati hidup, namun jangan sampai gaya hidup yang Anda nikmati sekarang harus dibayar susah payah di masa depan. Supaya Anda memiliki kekayaan rumah tangga yang cukup, ada baiknya jika Anda memulai gaya hidup yang tidak berlebihan.

“Meskipun Anda mampu membeli smart phone keluaran terbaru, terus mengikuti tren dan membeli smart phone keluaran terbaru bukanlah keputusan terbaik untuk masa depan Anda. Sebaliknya, Anda bisa mempertimbangkan untuk mencicil rumah yang akan Anda tempati di masa pensiun kelak,” ujar Freddy.

Mencicil rumah yang tidak terlalu besar, tentunya memudahkan Anda untuk melunasinya. Dengan demikian, ketika Anda pensiun, maka paling tidak Anda sudah memiliki tempat tinggal. Maka dari itu, mulailah hidup sederhana dan sisihkan minimal 10 persen untuk menyiapkan pensiun yang sejahtera.

Baca juga: BI Sebut Pertumbuhan Kredit Baru Naik di Kuartal III-2020

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com