Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dorong Perekonomian Daerah dan Nasional, PGN Libatkan Tenaga Kerja Lokal untuk Proyek Pipa Minyak Rokan

Kompas.com - 19/10/2020, 07:05 WIB
Tim Konten,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Proyek transisi pengelolaan blok pipa minyak Rokan yang terjadi antara PT Chevron Pacific Indonesia dengan Holding Migas PT Pertamina (Persero) pada 2021 mendatang, mendapat dukungan penuh dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Dalam prosesnya, PGN tak hanya menargetkan efisiensi dan efektivitas pembangunan semata, tetapi juga dampak positif terhadap pembangunan wilayah. Untuk itu, PGN melibatkan lebih dari 60 persen scope konstruksi dan tenaga kerja lokal dalam proyek ini.

Hal ini turut disampaikan Direktur Utama PGN Suko Hartono. Pihak PGN, berharap, proyek strategis Nasional ini mampu memberi dampak besar, terutama dalam hal transfer pengetahuan dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM).

“Dengan pembangunan yang melibatkan sumber daya lokal, maka diharapkan multiplier effect-nya mampu berkontribusi secara nyata bagi peningkatan kapasitas SDM dan transfer knowledge di daerah,” ujar Suko dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (18/10/2020).

Lebih lanjut, Suko menyebut pemberdayaan SDM lokal maupun pengusaha dapat menunjang pemberdayaan ekononi masyarakat di tengah masa krisis saat ini. Diharapkan, pembangunan pipa minyak Rokan juga dapat menambah aspek pemahaman teknologi serta komersial di masa mendatang.

“Pembangunan proyek Pipa Minyak Rokan termasuk proyek strategis yang penuh risiko dan berbiaya besar, sehingga dibutuhkan peningkatan penguasaan teknologi dan pemahaman yang baik terhadap aspek komersial. Dua aspek ini menjadi patokan utama, agar hasilnya dapat optimal dan memberikan manfaat yang luas,” jelas Suko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com