Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kartu Tani Punya Banyak Manfaat, Distribusinya di Sukabumi Sudah 90 Persen

Kompas.com - 19/10/2020, 17:17 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, program Kartu Tani memiliki banyak manfaat.

“Salah satu manfaat Kartu Tani adalah membantu proses distribusi pupuk subsidi agar lebih tepat sasaran,” tutur Mentan SYL dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (19/10/2020).

SYL menuturkan, program yang diluncurkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) itu telah didistribusikan ke berbagai daerah, salah satunya Sukabumi, Jawa Barat.

Menurut SYL, distribusi Kartu Tani di Sukabumi sendiri sudah mencapai 90 persen, atau hanya tersisa 10 persen yang belum menerima.

Baca juga: Lewat Kartu Tani, Kementan Yakin Distribusi Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Hal tersebut juga diamini Kepala Dinas Ketahan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan.

Andri menuturkan, Kartu Tani tersebut juga sudah disosialisasikan kepada masyarakat, Rabu (1/07/2020) lalu bertepatan dengan Hari Bhayangkara.

“Ternyata, banyak petani yang berlomba – lomba ingin membuat Kartu Tani karena manfaatnya sangat dirasakan oleh petani,” jelasnya.

Menurut Andri, salah satu manfaat Kartu Tani bagi petani adalah bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dengan harga yang murah.

Baca juga: Dapat Kartu Tani, 7.000 Petani di Batu Memperoleh Pupuk Bersubsidi

Sementara itu, Direktur Jendral (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan, Kartu Tani ditargetkan efektif mulai 2021.

Menurut Edhy, hal itu dikarenakan pada 2020 ini, Indonesia sedang tengah masuk dalam masa transisi.

Ia pun berharap, pada masa ini, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) bisa memenuhi semua sarana pendukung kartu tani seperti mesin Electronic Data Capture (EDC).

"Dengan begitu, saat kartu tani sudah diterapkan, tidak ada lagi kendala di lapangan,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com