Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Soroti Ketimpangan Digitalisasi di Indonesia

Kompas.com - 21/10/2020, 12:55 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti ketimpangan aksesibilitas teknologi dan digitalisasi di Indonesia.

Bendahara Negara itu mengatakan terjadi percepatan adaptasi penggunaan teknologi di masa pandemi Covid-19, di sisi lain akses teknologi di Indonesia belum merata.

Padahal salah satu temuan lembaga riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan, hanya satu dari lima pekerjaan mampu bergeser dan mengadaptasi teknologi digital.

Baca juga: Digitalisasi Semakin Masif akibat Pandemi, Perbankan Harus Hati-hati Salurkan Kredit

"Riset CSIS menunjukkan hanya satu dari lima pekerjaan mampu bergeser menjadi berbasis teknologi, sisanya tidak," ujar Sri Mulyani ketika menjadi pembicara dalam acara Bank Pembangunan Asia (Asian Develompent Bank/ADB), Rabu (21/10/2020).

Untuk itu, Bendahara Negara itu mengatakan kebijakan pemerintah tak hanya mampu mendukung digitalisasi, namun juga pekerjaan-pekerjaan yang sulit mengadaptasi teknologi.

Menurutnya, pemerintah harus menyediakan sarana bagi jenis pekerjaan tersebut agar mampu melakukan transformasi.

"Di sisi pengguna, masih ada kesenjangan yang besar, terutama di negara-negara ekonomi berkembang seperti Indonesia dengan beragam kualitas akses terhadap internet," ujar Sri Mulyani.

Dia mengakui akses terhadap internet di beberapa wilayah Indonesia merupakan kemewahan. Hal itu menyebabkan penyaluran layanan serta bantuan sosial terhadap masyarakat di Indonesia menjadi terbatas.

"Misalnya saja ketika proses belajar secara online diterapkan di Indonesia untuk mengakomodasi kebutuhan pelajar, tidak semuanya memiliki akses terhadap internet atau peralatan pendukungnya. Bahkan beberapa dari mereka tidak memiliki literasi digital yang baik dan menyebabkan mereka rawan kehilangan akses terhadap pendidikan di era pandemi," ujar dia.

Baca juga: Digitalisasi dan Inovasi Produk, Upaya Bisnis Waralaba Bertahan Selama Pandemi

Di masa pandemi, menurut Sri Mulyani pemerintah juga telah berupaya untuk mempersempit kesenjangan tersebut dengan memberikan berbagai dukungan berupa bantuan sosial.

Salah satunya dengan bantuan subsidi listrik terhadap 40 persen penduduk populasi terbawah. Selain itu, juga menyediakan akses internet gratis kepada pelajar, guru, serta mahasiswa.

"Hal ini yang kami coba sediakan, fasilitas yang menjadi salah satu tulang punggung di masa pandemi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com