Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihantam Covid-19, Matahari Terpaksa Tutup Toko dan Rugi Rp 617 Miliar

Kompas.com - 23/10/2020, 14:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi kinerja keuangan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berdarah-darah di sepanjang tahun ini. Perseroan melaporkan rugi bersih sebesar Rp 617 miliar sepanjang Januari-September 2020.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/10/2020), di kuartal III-2020, penjualan kotor Matahari tercatat sebesar Rp 1,927 triliun. Angka penjualan ini anjlok hingga 41 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Turunnya angka penjualan kotor perusahaan masih lebih baik ketimbang di kuartal II-2020 yang mencatatkan penurunan penjualan hingga 83,2 persen lantaran banyak toko yang harus ditutup di awal pandemi Covid-19.

CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari, Terry O'Connor mengungkapkan, Matahari mulai pulih secara stabil pada Juli, Agustus, dan hingga pertengahan September.

Baca juga: BEI Suspensi Saham BAJA, Ini Sebabnya

Ketika pada tanggal 14 September, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diimplementasikan kembali di Jakarta dan adanya pembatasan operasional di lokasi lainnya.

Hal ini menyebabkan anak usaha Grup Lippo menutup beberapa gerainya untuk sementara, sehingga memperlambat kinerja pada kuartal tersebut.

Untuk mengurangi dampak pandemi, perseroan menjalankan pengetatan biaya, termasuk upaya negosiasi untuk memperoleh keringanan sewa, yang menghasilkan penurunan beban operasional sebesar 26,2 persen pada kuartal ketiga dan 29,3 persen pada periode Januari sampai dengan September.

"Semua rencana pemulihan kami berjalan sesuai rencana, namun peningkatan kunjungan ke gerai kami tertahan oleh PSBB pada September 2020. Gerai kami terus menjunjung tinggi 5 Komitmen Matahari, dan tetap melayani pelanggan dengan baik dengan protokol kesehatan yang ketat," kata O'Connor.

Baca juga: Rekor, Harga Saham BRI Syariah Meroket Dua Kali Lipat dalam 2 Bulan

Menurut dia, dengan berbagai upaya perusahaan agar bisa tetap bisa bertahan, Matahari masih mampu menjaga arus kas agar tetap stabil. Salah satunya mengurangi gaji karyawan.

"Kami telah melunasi fasilitas kredit tambahan yang diperoleh di bulan Mei tahun ini. Kami melakukan kontrol yang ketat atas pengeluaran kami dan pembekuan belanja modal kami masih berlaku selain terkait dua toko yang dibuka pada kuartal ini," kata O'Connor.

"Pemulihan pemotongan gaji telah dimulai sejalan dengan pemulihan kami, dan direncanakan untuk pulih sepenuhnya pada Kuartal 4 2020," kata dia lagi.

O'Connor melanjutkan, pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung mempercepat penutupan gerai-gerai yang berkinerja kurang baik sejalan dengan upaya Matahari dalam restrukturisasi bisnis.

Baca juga: BEI Nilai Saham Syariah Cukup Tangguh di Tengah Pandemi Covid-19

Sepanjang tahun ini, tujuh gerai format besar dan seluruh gerai khusus ditutup, dan tiga gerai format besar dibuka.

Saat ini Matahari mengoperasikan 153 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia, dan Perseroan berniat untuk mengakhiri tahun ini dengan portofolio sekitar 150 gerai format besar yang menguntungkan.

Sebelumnya pada April 2020 lalu, Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store Miranti Hadisusilo menyatakan, tidak akan ada pengurangan karyawan atau Pemutusan Hubungan kerja (PHK).

“Tidak ada rencana PHK. Semua karyawan toko dirumahkan, tapi tetap digaji,” kata Miranti kepada Kompas.com, Rabu (8/4/2020).

Namun sebut Miranti, gaji karyawan dibayarkan tidak penuh. Miranti memastikan bonus dan THR juga akan diberikan kepada karyawan. Hal ini dilakukan perusahaan sesuai dengan peraturan pemerintah terkait pemberian THR.

“Ada pemotongan gaji. Besarannya bervariasi, makin tinggi posisinya makin besar. Maaf range-nya tidak bisa kami share. Bonus karyawan sudah dibayarkan dan THR akan dibayar sesuai peraturan pemerintah,” jelas dia.

Baca juga: Kembali Buka, Matahari Departement Store Berlakukan Protokoler New Normal

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com