Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Saya Merasakan Angin Perubahan yang Baik...

Kompas.com - 23/10/2020, 19:17 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan telah bertemu dengan CEO IDFC Amerika Serikat (AS) Adam Boehler, untuk membahas peluang investasi di Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.

Luhut berpendapat, berdirinya SWF di Indonesia membuka peluang banyaknya investasi yang akan masuk.

"Membayangkan Sovereign Wealth Fund akan segera berdiri, saya merasakan angin perubahan yang baik demi terbukanya jalan bagi banyak perusahaan di negara maju untuk berinvestasi di Indonesia. Maka dari itulah, saya mengundang Amerika Serikat untuk bekerja sama demi mewujudkan Indonesia sebagai hub manufaktur di Asia Tenggara," tulis Luhut di akun Instagram pribadinya, Jumat (23/10/2020).

Baca juga: Riset: 9 Persen UMKM yang Go Digital Catat Kenaikan Omzet saat Pandemi

Menurut Luhut, masih banyak ruang untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi kedua negara yakni Indonesia-AS.

Terlebih kata dia, terobosan baru berinvestasi Indonesia lewat framework SWF bisa mendatangkan banyak manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia seluruhnya.

"Terlebih saat ini kami sedang mempersiapkan kawasan industri dan infrastruktur yang diperlukan di Kabupaten Batang yang terhubung dengan jalan tol dan pelabuhan," kata Luhut.

Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu mengaku menjelaskan sekilas tentang SWF Indonesia kepada Adam Boehler. Luhut mengatakan, SWF Indonesia akan dibentuk setelah adanya peraturan pemerintah turunan dari UU Cipta Kerja.

Baca juga: Kini Ada Aplikasi Pay Later Khusus untuk Pemilik Warung

Lebih lanjut kata Luhut, SWF Indonesia juga akan menjadi instrumen penting bagi pengembangan infrastruktur di Tanah Air. Kehadiran SWF akan semakin memperkuat transparansi pengelolaan aset infrastruktur di Indonesia secara profesional.

Nantinya, investasi dari SWF akan diprioritaskan ke sektor infrastruktur, energi dan sumber daya, kesehatan, pariwisata dan teknologi.

Luhut juga menyampaikan adanya pelibatan lembaga investasi keuangan internasional dari negara-negara maju seperti ADIA dari Uni Arab Emirat dan JBIC dari Jepang dalam rangka proses konsultasi pengembangan framework SWF Indonesia.

"Lewat pertemuan hari ini, dengan senang hati saya sampaikan kepada Mr. Adam Boehler bahwa salah satu semangat dari UU Cipta Kerja adalah perbaikan iklim berinvestasi dan berusaha di Indonesia, yang tentunya dengan tetap mengutamakan perlindungan lingkungan hidup. Karena kelestarian lingkungan adalah bagian integral dari perizinan bisnis yang berisiko tinggi," kata dia.

Baca juga: BKPM Sebut Tahun Depan 3 Juta Tenaga Kerja Terserap karena UU Cipta Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com