Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Ada Keuntungan Mendatangkan Dokter Asing ke Indonesia

Kompas.com - 23/10/2020, 21:15 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sudah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait keuntungan didatangkannya dokter spesialis dari negara lain ke Indonesia.

Keuntungan yang dimaksud Luhut adalah adanya transfer ilmu (transfer knowledge) kepada dokter-dokter yang ada di Indonesia.

"Kesehatan misalnya dulu tidak boleh bawa dokter internasional. Saya bilang ke Presiden 'kenapa tidak boleh Pak?'. Karena seperti super spesialis kita enggak punya. Ya biarkan saja praktik sambil kewajiban mendidik dokter-dokter kita supaya mencegah orang Indonesia berobat ke luar," ujar Luhut saat bicara di acara Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Jumat (23/10/2020).

"Orang Indonesia berobat ke luar bisa Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar satu tahun. Padahal, kalau itu dibuat di dalam negeri kan akan mendapat nilai tambah," sambungnya.

Baca juga: Meski Kupon Sangat Rendah, Penjualan ORI018 Capai Rp 12,97 Triliun

Menurut Luhut, saat ini Indonesia telah mendapatkan izin mendirikan rumah sakit bertaraf internasional. Rumah sakit internasional tersebut berada di Bali, Jakarta, dan Medan.

"Sekarang kami izinkan rumah sakit internasional, itu ada di Bali, di Jakarta, dan Medan. Kenapa di Medan? Supaya banyak yang enggak ke Penang sana," ujarnya.

Sebelumnya Luhut mengatakan, pemerintah perlu melakukan promosi masif serta mengupayakan peningkatan kualitas layanan kesehatan di dalam negeri, termasuk mendatangkan dokter spesialis asing.

Ia mengatakan, kehadiran dokter asing di Indonesia diharapkan membuat kualitas dan tarif layanan medis Indonesia bisa sebanding dengan negara-negara yang lebih dulu melakukan hal tersebut.

Baca juga: Luhut: Saya Merasakan Angin Perubahan yang Baik...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com