Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Pagi Menguat, Rupiah Masih Stagnan

Kompas.com - 26/10/2020, 09:45 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (26/10/2020), demikian juga dengan rupiah yang dibuka stagnan.

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 5.126 atau naik 13,81 poin (0,27 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.112,18.

Sebanyak 141 saham melaju di zona hijau dan 86 saham di zona merah. Sedangkan 145 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 557,73 miliar dengan volume 882 juta saham.

Baca juga: Akhir Pekan, Rupiah Ditutup Stagnan

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani memperkirakan IHSG hari ini cenderung mixed. Sentimen global terkait dengan paket stimulus AS dan pendistribusian vaksin Covid-19 akan membayangi pergerakan indeks di awal pekan.

“IHSG awal pekan berpotensi bergerak mixed dan minim sentimen. Sentimen dari global yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG dari paket stimulus AS, ddan perkembangan Covid-19 di seluruh dunia,” kata Hendriko kepada Kompas.com, Minggu (25/10/2020).

Sementara itu rupiah pagi ini cenderung stagnan meski sempat dibuka menguat ke posisi 14.650. Melansir Bloomberg, pukul 09.17 WIB rupiah berada pada level Rp 14.660 per dollar AS sama dengan penutupan sebelumnya.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, hari ini pergerakan rupiah berpotensi melemah, terdorong oleh sentimen eksternal berupa negosiasi stimulus AS yang masih belum mencapai kesepakatan.

“Hari ini sentimen negatif dari kebuntuan negosiasi stimulus AS dan meningkatnya kasus penularan Covid-19 di dunia bisa menekan turun pergerakan rupiah terhadap dollar AS,” jelas dia.

Ariston juga mengatakan, kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan terganggunya pemulihan ekonomi karena sentimen stimulus fiskal AS, bisa mendorong pasar mencari aman di dollar AS.

Sementara dari domestik, pasar masih mewaspadai perkembangan penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini berpotensi melemah dengan kisaran Rp 14.600 per dollar AS hingga Rp 14.750 per dollar AS.

Baca juga: Simak Saham-saham yang Bisa Dilirik Tahun 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com