Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset BCA Tembus Rp 1.000 Triliun

Kompas.com - 26/10/2020, 17:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk pertama kalinya mencatat aset Rp 1.000 triliun, atau lebih tepatnya Rp 1.003,6 triliun sampai akhir September 2020.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, aset tersebut tumbuh dobel digit, sekitar 12,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar Rp 893,59 triliun.

"Ini pertama kali ya aset kami Rp 1.000 triliun. Ini merupakan suatu hal yang luar biasa," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi video paparan kinerja kuartal III-2020 BCA secara virtual, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Perkuat Biaya Pencadangan, Laba BCA Turun 4,2 Persen

Jahja menuturkan, aset tersebut meningkat ditopang oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK). Tercatat DPK tumbuh sebesar 14,3 persen (yoy) mencapai Rp 780,7 triliun.

Sementara itu, deposito berjangka meningkat sebesar 8,8 persen (yoy) mencapai Rp 184,1 triliun.

"Pertumbuhan dana pihak ketiga yang solid tersebut telah mendukung pertumbuhan total asset BCA menembus level seribu triliun atau tepatnya Rp 1003, 6 Triliun, meningkat 12,3 persen (yoy)," tutur Jahja.

Selanjutnya dari sisi pendanaan, CASA tumbuh 16,1 persen (yoy) mencapai Rp 596,6 triliun. CASA memberikan kontribusi sebesar 76,4 persen dari total dana pihak ketiga.

CASA juga dikontribusi oleh franchise perbankan transaksi BCA dan pengembangan berbagai layanan digital. Untuk current account atau tabungan giro, tercatat naik 14,3 persen (yoy) mencapai Rp 205,42 triliun.

Baca juga: Bermain Layang-layang di Dekat Bandara Bisa Didenda Rp 1 Miliar

"BCA memproses sekitar 3 juta transaksi per hari selama sembilan bulan pertama tahun 2020, meningkat dari 26 juta transaksi per hari pada periode yang sama tahun sebelumnya," pungkas Jahja.

Sebagai informasi, BCA mencatatkan penurunan laba sebesar 4,2 persen menjadi Rp 20 triliun hingga kuartal III 2020. Pada tahun lalu di periode yang sama, laba mencapai Rp 20,9 triliun (year on year/yoy).

Penurunan laba disebabkan oleh meningkatnya biaya pencadangan di tengah pandemi Covid-19. BCA membukukan biaya pencadangan sebesar Rp 9,1 triliun, meningkat sebesar Rp 5,6 triliun atau 160,6 persen (yoy).

Baca juga: Bank Mandiri Siapkan Pencadangan Rp 21 Triliun hingga Akhir Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com