Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Tokopedia Ungkap Masalah Terbesar yang Dihadapi UMKM saat Berjualan di E-commerce

Kompas.com - 26/10/2020, 18:53 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak mewabahnya pandemi Covid-19 pelaku UMKM dipaksa untuk mencari cara agar bisa bertahan dan mengembangkan usahanya.

Salah satu caranya adalah dengan terjun ke market digital dan melakukan penjualan di platform e-commerce. Hanya saja, berjualan di e-commerce tidak semudah yang dipikirkan, sebab ada beberapa kendala yang akan ditemukan.

Co-founder & CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh UMKM ketika berjualan di e-commerce adalah rendahnya daya beli masyarakat yang bisa menyebabkan menurunnya penjualan.

Baca juga: BI Prediksi Transaksi E-Commerce Melonjak Sampai Rp 429 Triliun Sepanjang 2020

"Padahal sebenarnya demand-nya atau permintaannya banyak, tapi daya beli masyarakat di pasar yang rendah," ujarnya saat diskusi Webinar Bangga Buatan Indonesia #SemuanyaAdaDisini yang disiarkan secara virtual, Senin (26/10/2020).

Menurut dia, rendahnya daya beli di pasar juga disebabkan beberapa faktor seperti tidak optimisnya ekonomi nasional yang membuat masyarakat lebih cenderung berfikir untuk saving dari pada spending.

Untuk itu Tokopedia membuat beragam inisiatif atau memberikan stimulus hingga insentif agar mendorong terjadinya transaksi online seperti memberikan fasilitas bebas ongkir, cashback hingga beragam program promosi.

"Kalau belanja online ini kan harga barang terjangkau, tapi ongkos kirimnya mahal, makanya kita buat ongkir gratis. Terus kita juga memberikan program cashback tiap bulan," ungkapnya.

Baca juga: Transaksi E-Commerce Naik 2 Kali Lipat, tetapi...

William mengatakan selama pandemi ini ada beberapa kategori demand yang tinggi. Hal ini terjadi lantaran dipaksanya masyarakat untuk diam di rumah aja untuk meminimalisir mewabahnya pandemi Covid-19.

"Selama pandemi ini, orang lebih memilih untuk berdiam di rumah aja. Bahkan olahraga aja pun mereka di rumah, hal ini lah yang membuat demand akan produk olahraga di Tokopedia meningkat signifkan," ucapnya.

Bahkan, lanjut dia, ada salah satu sepeda merek lokal yaitu Sepeda Element yang mendapatkan Rekor MURI untuk kategori penjualan sepeda lipat di bawah 1 menit.

"Ketika mereka meluncurkan desain sepeda baru di Tokopedia, dalam waktu 40 detik terjual 200 unit, sehingga mereka mendapatkan Rekor MURI," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com