Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: 7 Investor Siap Kembangkan Lumbung Pangan di Sumut

Kompas.com - 28/10/2020, 11:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pengembangan kawasan lumbung pangan (food estate) hortikultura berbasis korporasi. Salah satunya di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan sejauh ini sudah ada 7 investor yang tertarik untuk terlibat dalam pengembangan food estate di Sumut.

Ketujuh pihak swata yang telah menanamkan modal yakni PT Indofood, PT Calbee Wings, PT Champ, PT Semangat Tani Maju Bersama, PT Agra Garlica dan PT Agri Indo Sejahtera, dan PT Karya Tani Semesta.

"Ada sekitar 7 investor yang sudah siap, dan tentunya akan mendukung omzet untuk kesejahteraan para petani," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Atur Ketentuan Perusahaan Konglomerasi, Ini Tujuan OJK

Ia menjelaskan, tanaman hortikultura yang akan dikembangkan di food estate Humbahas adalah kentang, bawang merah, dan bawang putih.

Adapun total luas areal yang dipersiapkan untuk food estate Humbahas mencapai 1.000 hektar pada tahun ini, yang sumber dananya dari APBN untuk lahan seluas 215 hektar dan dari swasta untuk lahan seluas 785 hektar.

Namun, areal yang saat ini dalam penggarapan yakni seluas 215 hektar, di mana lahan ini menjadi percontohan utama.

Pengembangan di sisa lahan lainnya bergantung pada kesiapan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang mengawal aspek lingkungan hidup, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menyiapkan infrastruktur pendukung pertanian.

"Kementan hanya bisa masuk setelah Kementerian LHK dan Kementerian PUPR serta lainnya selesai," imbuhnya.

Syahrul mengatakan, pengembangan food estate ini akan dibangun model industri hulu-hilir termasuk pascapanen. Sehingga nantinya akan ada 'market place' seperti pasar modern.

Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan kapasitas petani dengan membentuk Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) untuk pengembangan komoditas hortikultura dan penyiapan benih hortikultura bermutu.

"Kami memang menargetkan pada peningkatan luas tanam dan produksi komoditas hortikultura, serta memperkuat kerjasama dan sinergi antar petani dengan stakeholders terkait," katanya.

Baca juga: Dua Hari Berturut-turut, Harga Emas Antam Stagnan

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, sasaran yang ingin dicapai dari pembangunan food estate ini, bukanlah hanya peningkatan luas tanam dan produksi bawang merah, bawang putih, dan kentang.

Tetapi juga menyasar penguatan kerja sama dan sinergitas petani dengan stakesholder terkait, sekaligus meningkatkan kapasitas petani serta membentuk kelembagaan ekonomi petani.

Kendati demikian, petani memiliki keterbatasan modal, sehingga dalam hal ini peran kredit usaha rakyat (KUR) menjadi penting. Namun, setiap pinjaman memerlukan jaminan di bank, sehingga dibutuhkan investor yang berfungsi sebagai off taker penyerapan hasil produksi petani, serta mampu menyediakan benih, pupuk, dan sparodi lainnya.

"Skema yag pas untuk menggerakkan agribisnis food estate ini adalah korporasi kemitraan antara petani dan investor. Petani sebagai sumberdaya manusia yang ada disini merupakan pemilik lahan, sekaligus sebagai tenaga kerja produktif," jelas Prihasto.

Baca juga: LPS Ungkap Tekanan Likuiditas Mulai Hilang, Ini Indikatornya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com