Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Gula di Sultra Ini Ingin Rekrut 15.000 Tenaga Kerja

Kompas.com - 28/10/2020, 15:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Syamsuddin Andi Arsyad yang merupakan pemilik pabrik gula PT Prima Alam Gemilang mengaku berharap bisa memenuhi harapan pemerintah untuk memasok kebutuhan gula dalam negeri.

Dia berharap, pabrik gula miliknya dapat beroperasi dengan baik dan berproduksi maksimal.

“Semoga pabrik gula kami bisa beroperasi dengan baik dan berproduksi maksimal, sehingga bisa memenuhi harapan pemerintah untuk memasok kebutuhan dalam negeri,” kata Syamsuddin dalam keterangannya, Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Redam Melonjaknya Harga, Mendag Sidak Pabrik Gula

Syamsuddin menyebut, pabrik gula miliknya memiliki kapasitas produksi yang sangat besar. Ia pun berinvestasi tak hanya untuk membangun pabrik gula, namun juga kebun tebu, sehingga fasilitas produksinya terintegrasi.

Kebun tebu dan pabrik gula tersebut pun dia targetkan dapat menyerap maksimal 15.000 tenaga kerja lokal.

Pabrik yang diimulai pembangunannya tiga tahun lalu tersebut saat ini mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik gula tersebut dan meninjau lokasi panen tebu dan pabrik gula milik Syamsuddin yang berlokasi di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10/2020) lalu.

Baca juga: Grup Djarum Memulai Pembangunan Pabrik Gula di Sumba Timur NTT

Syamsuddin mengaku, di kala situasi ekonomi sedang diterpa dampak pandemi corona, dirinya tetap berinvestasi.

"Meskipun semua pengusaha di dalam negeri atau di luar negeri pasti wait and see, berpikir untuk berinvestasi dan membuka usaha baru," cetusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com