Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2020, 13:40 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Metode inkubasi dengan pembentukan ekosistem yang mendukung dapat mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) di Indonesia tumbuh.

Lalu apa itu metode inkubasi ? Bagaimana cara kerjanya ?

Metode inkubasi adalah metode yang digunakan untuk mendorong UMKM lebih berdaya saing dengan fokus mendorong pertumbuhan (usaha) kecil dan menengah. Cara kerjanya adalah melalui pendanaan-pendanaan produktif dan pendampingan UMKM.

Proses inkubasi bisa mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru di Indonesia. Kehadiran wirausahawan baru menjadi penting karena saat ini jumlah pengusaha di Indonesia masih tertinggal dibanding negara-negara tetangga.

Baca juga: Menkop Teten: UU Cipta Kerja Buka Ruang Konsolidasi Data Tunggal Koperasi dan UMKM

Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengungkap, saat ini rasio wirausaha dibanding jumlah warga Indonesia sebesar 3 persen. Padahal, untuk masuk kategori maju, persentase wirausaha di sebuah negara harus mencapai minimal 4 persen.

Karena itu, saat ini pemerintah sudah mulai mengintensifkan dukungan agar semakin banyak wirausaha baru yang muncul di seluruh pelosok negeri.

“Anak-anak muda tidak boleh kesulitan mengembangkan idenya untuk masuk ke tahap industri dan komersialisasi. Berhubung mekanisme ekspor banyak persyaratan yang tidak mungkin dipenuhi usaha mikro, maka saya kira kemitraan harus dilakukan,” kata Teten melalui siaran pers, Jumat (30/10/2020).

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan ada dua unsur yang penting dalam membentuk ekosistem UMKM berkelanjutan. Caranya adalah dengan pembiayaan dan teknologi. Adopsi teknologi memegang peran penting agar pelaku usaha kecil memiliki akses pasar yang lebih luas, dan daya saing.

“Teknologi kalau diterapkan dalam bisnis, terutama UMKM, maka UMKM bisa pakai teknologi yang low cost, mudah dan sesuai bisnis lokal. UMKM butuh eksposur terhadap digitalisasi,” kata Bambang.

Dia bilang, digitalisasi bukan untuk gagah-gagahan, tetapi ini sebagai esensi bisnis paling dasar, yaitu market access. Hal ini tidak bisa sekedar tatap muka atau berjualan langsung, tapi harus masuk digital.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, metode inkubasi diterapkan dalam BRIncubator. Metode ini bertujuan menyiapkan pelaku UMKM agar lebih berdaya saing dan mampu masuk ke pasar global.

“Kami ingin siapkan UMKM agar lebih layak dan berdaya sehingga memiliki bargaining position lebih baik. Kegiatan ini membantu UMKM, melatih UMKM, supaya memiliki kapasitas lebih baik dan akses pasar kepada mereka,” ujar Catur.

Baca juga: Ingin Dapat BLT UMKM Rp 2,4 Juta? Perhatikan Ini agar Pengajuan Tak Ditolak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com