Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilah-pilih Investasi Sesuai Usia agar Cuan, Anda yang Mana?

Kompas.com - 31/10/2020, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Umumnya seseorang berinvestasi hanya terpaku pada instrumennya. Apakah ingin terjun investasi saham, reksa dana, surat utang atau obligasi, atau emas dan properti.

Sibuk mencari pilihan produk yang bagus, kemampuan finansial, tetapi tidak mempertimbangkan aspek lain, seperti dari segi usia.

Ya, investasi jangan asal. Berinvestasilah sesuai umur Anda. Dengan begitu, Anda dapat memilih produk investasi secara tepat.

Baca juga: Tips Investasi di Pasar Modal saat Pandemi Covid-19 ala Lo Kheng Hong

Jika Anda investasi sesuai usia pada instrumen yang tepat, maka cuan pun akan maksimal. Tentunya dibarengi juga dengan jangka waktu dan pengelolaan risikonya secara benar.

Agar tidak salah pilih dan menyesal nantinya, berikut beberapa pilihan investasi berdasarkan umur, serta tipsnya seperti dikutip dari Cermati.com, Sabtu (31/10/2020).

1. Usia produktif

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kelompok umur produktif, yakni usia 15-64 tahun. Namun ada yang berpendapat bahwa usia produktif berada pada rentang 15-35 tahun.

Usia tersebut bisa dibilang lagi semangat-semangatnya bekerja, aktif, energik, mencari pengalaman, kreatif dan inovatif, merintis karier. Serta orang yang masuk dalam kelompok umur ini sangat suka dengan tantangan, berani mengambil risiko.

Oleh karena itu, sebaiknya pilih investasi berisiko tinggi dengan imbal hasil tinggi, serta melakukan diversifikasi investasi.

Baca juga: Agar Tetap Cuan, Begini Strategi Investasi untuk Tahun 2021

Investasi untung besar, risiko tinggi

Mumpung masih muda, masih bekerja, dan punya penghasilan, nyemplung saja ke investasi yang dikenal sebagai high risk, high return. Risikonya tinggi, tetapi besar pula keuntungannya.

Contoh investasi yang masuk high risk, high return adalah investasi saham, reksadana saham, forex, atau komoditas. Keuntungan investasi pada produk tersebut bisa sampai puluhan persen, tetapi risikonya juga tidak main-main.

Anda dapat memulai investasi dengan nominal kecil dahulu, meskipun punya dana besar. Diawali dari puluhan juta rupiah, jika sudah terlihat bergerak naik, tambah modal lagi.

Selain itu, pelajari produk investasi pilihanmu lebih jauh, termasuk mengelola risikonya. Belajar dari internet atau menyerap ilmu dari pakarnya langsung. Seperti belajar dari Lo Kheng Hong, Warren Buffett-nya Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com