Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks PMI Membaik Dorong Rupiah Menguat Sore Ini

Kompas.com - 03/11/2020, 16:52 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan pasar spot, menguat pada Selasa (3/11/2020).

Melansir Bloomberg, rupiah ditutup menguat 55 poin di pasar spot pada level Rp 14.585 per dollar AS atau menguat 0,38 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp 14.640 per dollar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah sore ini terdorong sentimen rilis indeks manufaktur (Purchasing Managers Index/PMI) Indonesia membaik di level 47,8 pada bulan Oktober, dibandingkan bulan sebelumnya pada level 47,2.

Baca juga: BPS: Oktober Inflasi, tapi Daya Beli Masyarakat Belum Pulih

PMI menggunakan nilai 50 sebagai ambang batas, yang nilai di bawahnya berarti kontraksi, sementara di atasnya artinya ekspansi. Meskipun masih mengalami kontraksi, namun sektor manufaktur Indonesia menunjukkan kemajuan.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi inflasi 0,07 persen di Indonesia pada Oktober 2020. Sementara inflasi tahun kalender (year-to-date/YtD) berada di 0,95 persen dan inflasi tahunan (year-on-year/YoY) adalah 1,44 persen. Laporan tersebut memutus rantai deflasi yang terjadi selama tiga bulan beruntun.

“Dengan kabar Inflasi di bulan Oktober tentunya menjadi kabar bagus, artinya roda perekonomian sudah mulai berjalan kembali. Pelaku pasar kembali optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan modal asing kembali masuk ke pasar finansial,” kata Ibrahim melalui siaran pers.

Secara bersamaan, penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja masih terjadi, walaupun Presiden Joko Widodo telah resmi menandatangani Undang-Undang tersebut.

Pemerintah menilai UU tersebut akan menarik investasi ke Indonesia, sehingga nantinya akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. UU ini diharapkan bisa menjadi awal bagi kemajuan ekonomi paska pandemi Covid-19.

Di sisi lain, investor melihat segudang ketidakpastian terkait pemilu AS . Pesaing Trump dari Partai Demokrat Joe Biden tampaknya paling mungkin memenangkan kursi kepresidenan. Namun Donald Trump menolak untuk menerima hasil pemungutan suara jika dia kalah.

“Ketidakpastian yang diciptakan oleh hal ini mendorong perpindahan ke aset safe-heaven,” jelas dia.

Setelah pemilu, investor menunggu kebijakan penetapan suku bunga oleh oleh Federal Reserve. Sementara itu, Bank of Australia telah mempertahankan suku bunganya tidak berubah di 0,1 persen.

Di sisi lain, kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Eropa menyebabkan beberapa negara malakukan kebijakan penguncian.

Ini menimbulkan kekhawatiran atas tekanan ekonomi yang akan berdampak terhadap konsumsi masyarakat dan stagnasi investasi sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal keempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com