BRI Telah Restrukturisasi Kredit Senilai Rp 191 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp 191 triliun di masa pandemi Covid-19. Restrukturisasi ini dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, restrukturisasi kredit ini memecahkan rekor.

“BRI Sudah merestrukturisasi kurang lebih Rp 191 triliun (untuk) 2,93 juta debitur. Jadi barangkali ini adalah rekor restrukturisasi terbesar sepanjang sejarah,” ujar Haru dalam webinar, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Satgas PEN Akui Sempat Kewalahan Tangani Penyaluran Bansos yang Melonjak

Selain itu, lanjut Haru, BRI juga telah berpartisipasi dalam program penjaminan kredit kepada UMKM sebesar Rp 5,76 triliun yang diberikan kepada 9.442 debitur.

Selanjutnya, BRI juga memberikan subsidi bunga kepada 6,57 juta debitur hingga November 2020 dengan total dana Rp 3,61 triliun.

“Dan BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro) Rp 5,98 triliun kepada 2,4 juta penerima,” kata dia.

Untuk program KUR, kata Haru, pihaknya telah menyalurkan Rp 5,20 triliun hingga November 2020

“Terakhir bantuan subsidi gaji untuk pekerja dan buruh itu total Rp 3,2 triliun kepada 2,7 juta penerima. Jadi ini adalah bantuan yang jumlahnya 600.000 diberikan dua fase diberikan sampai Desember, sehingga total masing-masing menerima Rp 2,4 juta,” ungkapnya.

Di luar itu, BRI berpartisipasi menyalurkan deposito pemerintah, yang pertama Rp 10 triliun berakhir di September dan berlanjut sampai Januari itu Rp 15 triliun dan masing-masing itu di leverage tiga kali.

Baca juga: Kemenhub Pinjamkan Gedung di Terminal Dhaksinarga untuk Dijadikan Mal Pelayanan Publik