Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Raup Rp 2 Triliun dari Green Sukuk Tabungan Seru ST007

Kompas.com - 04/11/2020, 14:34 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah baru saja membuka penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBN) ritel Sukuk Tabungan (ST) dengan seri ST007.

Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan dapat meraup dana Rp 2 triliun dari pembiayaan kali ini.

"Target ST007 sebesar Rp 2 triliun," ujar Dirjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Luky Alfirman kepada Kompas.com, Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Pemerintah Jual Green Sukuk Ritel ST007, Bisa Dibeli Mulai Rp 1 Juta

Masa penawaran ST007 sendiri dimulai hari ini hingga 25 November 2020 mendatang. ST007 ditawarkan secara online dengan kupon sebesar 5,5 persen.

Tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama sebesar 5,50 persen tersebut berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor). Tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.

"Imbal hasilnya 5,5 persen dengan skema disebut floating with floor artinya saat ini 5,5 persen pakai acuan BI7DRRR jadi kalau kita seandainya nanti BI rate turun karena floating harusnya ikut turun tapi ada floornya sehingga tidak bisa lebih rendah dari 5,5 persen, kalau naik nanti disesuaikan. Per tiga bulan dilakukan (penyesuaian)," jelas Luky.

Hasil penjualan dari Green sukuk ritel ini akan digunakan untuk sembilan sektor proyek hijau yang sesuai dengan Green Framework yang sudah dirumuskan pemerintah.

Sektor itu adalah energi terbarukan, efisiensi energi, pengurangan risiko bencana akibat perubahan iklim, transportasi berkelanjutan, pengelolaan sampah, pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, pariwisata hijau, gedung hijau dan pertanian yang berkelanjutan.

"Ini kali kedua pemerintah menerbitan sukuk tabungan berbasis green, bentuk inovasi. Kita negara pertama di dunia menerbitkan sukuk tabungan sifatnya green," ujar dia.

ST007 bersifat non tradable atau tidak bisa diperdagangkan dengan masa jatuh tempo pada 10 November 2022.

Namun, investor bisa melakukan pencairan lebih awal atau early redemption pada 10 November 2021 mendatang. Nilai maksimal untuk pencairan awal yakni sebesar 50 persen.

Pembayaran kupon pertama dilakukan pada 10 Januari 2021 dan akan selanjutnya dilakukan setiap tanggal 10 setiap bulannya.

Baca juga: Tertarik Beli Green Sukuk Ritel ST007? Ini 31 Platform yang Menjualnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com