Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Masih Belum Pasti, Sri Mulyani Sebut RI Masih Harus Hadapi Pandemi di 2021

Kompas.com - 04/11/2020, 17:12 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pandemi virus corona (Covid-19) masih akan berlanjut hingga tahun depan.

Bendahara Negara itu mengatakan, meski ada upaya untuk penemuan vaksin, namun hingga saat ini keberadaan vaksin masih belum jelas.

Di sisi lain, upaya vaksinasi tahun depan pun belum tentu bisa dilakukan secara serentak dan merata.

"Tahun 2021 itu kita tetap sama karena ternyata sampai akhir tahun walau ada upaya penemuan vaksin itu tidak terjadi secara serentak dan cepat pada awal 2021," ujar Sri Mulyani dalam webinar Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN) 2020 secara virtual, Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Burger King Ajak Beli Produk McD hingga KFC, Solidaritas di Tengah Pandemi

Sri Mulyani mengatakan hingga saat ini ada lebih dari 25 vaksin yang sedang diuji coba di seluruh dunia. Namun demikian, proses uji coba memakan waktu yang tidak sedikit lantaran prosesnya yang berlapis-lapis.

"Dari situ ada yang sudah paling depan disebut dengan testing tahap III dan bahkan nanti ada emergency use authorizationnya diberikan oleh badan-badan seperti BPOM sehingga dianggap sudah aman dan akan dilakukan vaksinasi," ujar dia.

Di sisi lain, saat ini banyak negara di dunia yang sedang menghadapi gelombang kedua pandemi.

Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, Italia, hingga Spanyil yang saat ini menghadapi situasi yang lebih rumit.

Baca juga: Survei APPI: Wanita Lebih Aktif Berbelanja Online Selama Pandemi Covid-19

Pasalnya, banyak pelaku usaha yang tak lagi mau menutup kembali usaha mereka dan menyebabkan masalah dari segi sosial, ekonomi, hingga politik.

"Jadi kita jangan underestimate bahwa tantangan ini masih harus kita hadapi dan kelola sama-sama, APBN akan terus jalankan fungsinya," ujar Sri Mulyani.

"Tapi semua pihak harus benar-benar ikut menjaga supaya masalah awalnya yaitu pandemi tetap bisa terjaga dan terkendali," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com