Kolaborasi ShopeePay dan Kitabisa Bantu UKM Bernapas di Masa Pandemi

KOMPAS.com – Pagebluk virus corona yang melanda Tanah Air per Maret 2020 memberikan pukulan telak pada hampir segala ini. Salah satunya, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), sebanyak 98 persen dari 63 juta pelaku UMKM ikut terdampak pandemi. Bahkan, sebagian dari angka itu terpaksa gulung tikar.

Kendala distribusi logistik dan berkurangnya daya beli masyarakat yang memicu anjloknya permintaan menjadi penyebab UMKM merugi di masa pandemi ini.

Padahal, sektor tersebut merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo), UMKM berkontribusi sebesar 65 persen atau sekitar Rp 2.394,5 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2019, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Sabtu (7/3/2020).

Oleh karena itu, mesti ada upaya untuk membantu para pelaku UMKM agar bisa bernapas di masa sulit sehingga perekonomian bisa kembali bangkit.

Usaha tersebut pun baru bisa optimal apabila semua kalangan bersinergi layaknya yang dilakukan ShopeePay dengan Kitabisa.com lewat program Gerobak Mapan.

Program Gerobak Mapan adalah inisiatif sosial dalam bentuk penggalangan dana yang difokuskan untuk membantu pelaku UMKM, utamanya warung-warung kecil dan menengah yang tersebar di seluruh Indonesia. Masyarakat bisa ikut memberi dukungan lewat donasi dari platform Kitabisa.com.

Marketing Manager ShopeePay Cindy Candiawan mengaku senang dapat bersinergi dengan Kitabisa.com yang telah dikenal sebagai sarana berbagi kebaikan dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia.

Kolaborasi ini, imbuh Cindy, menjadi upaya bersama untuk meringankan beban usaha pelaku UMKM dengan memberikan bantuan modal dan pelatihan.

“Donasi yang terkumpul akan ShopeePay lipat gandakan sehingga dapat memaksimalkan bantuan untuk rekan-rekan UMKM. Kami harap ShopeePay dapat mempermudah pengguna berbuat kebaikan sembari berkontribusi terhadap pemulihan UMKM,” jelasnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (4/11/2020).

Cindy menerangkan, donasi terkumpul akan digunakan untuk dua tujuan. Pertama, membantu memperbaharui tempat berjualan para pelaku usaha agar lebih layak sehingga menarik pembeli. Kedua, sebagai modal usaha guna menambah daya produksi sekaligus berinovasi.

Selain itu, melalui program Gerobak Mapan, para pegiat UMKM juga akan diberikan pelatihan soal strategi berjualan dan bertahan di masa pandemi.

Kebanggaan atas terjalinnya sinergi ini turut diungkapkan Head of Brand Partnership Kitabisa.com Marissa Thara Wardhani.

“(Gerobak Mapan merupakan) salah satu program Kitabisa yang juga mendapat dukungan dari para brand baik, termasuk ShopeePay, dengan tujuan memberikan kesempatan dan daya untuk berkembang bagi pegiat UMKM di situasi sulit ini,” kata Thara.

Lebih lanjut ia menjelaskan, masyarakat yang ingin berpartisipasi membantu UMKM lewat program Gerobak Mapan bisa langsung menyalurkan donasi melalui laman kitabisa.com atau lewat aplikasi Kitabisa.com yang tersedia di Google Play dan Apple Store.

Adapun cara berdonasi untuk program tersebut terbilang mudah. Pertama, buka aplikasi atau situs web Kitabisa.com, lalu ketik kata ‘Bantu UMKM Bersama ShopeePay’ pada kolom ‘Cari’. Untuk mempermudah, kunjungi laman kitabisa.com/gerobakmapanshopeepay.

Kedua, klik ‘Donasi Sekarang’ dan isi nominal bantuan yang akan diberikan. Ketiga, pilih ShopeePay sebagai metode pembayaran dan tunggu sampai QR Code muncul. Buka aplikasi Shopee, pilih menu ShopeePay, lalu scan atau pindai kode tersebut.

Sementara itu, jika ingin berdonasi melalui aplikasi Kitabisa.com, donatur akan langsung diarahkan ke aplikasi Shopee untuk menyelesaikan transaksi. Masukkan kode PIN ShopeePay atau konfirmasi dengan Face ID atau sidik jari. Setelah itu, donatur akan mendapatkan notifikasi setelah donasi berhasil dilakukan.

Guna kenyamanan dan kelancaran berdonasi, pengguna disarankan melakukan top-up alias isi saldo ShopeePay terlebih dahulu. Untuk mengisi saldo, pengguna bisa bertransaksi lewat transfer bank, online banking, atau minimarket.