Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Resmi Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Negatif Diprediksi hingga Kuartal IV

Kompas.com - 05/11/2020, 12:18 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi RI di kuartal III 2020 kembali terkontraksi, yakni minus 3,49 persen. Dengan begitu, Indonesia mengalami resesi karena di kuartal II 2020 ekonomi juga minus 5,32 persen.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara memprediksi, pertumbuhan ekonomi yang berada di level negatif ini masih akan berlanjut di kuartal IV 2020.

Sebab, masih terjadi pelemahan daya beli masyarakat disertai dengan pergerakan /mobilitas ke pusat aktivitas ekonomi yang belum normal. Industri manufaktur pun menurunkan kapasitas produksinya dan lebih banyak lakukan penghematan biaya operasional.

Baca juga: Ekonomi Kuartal III-2020 Minus 3,49 Persen, Indonesia Resmi Resesi

"Kinerja ekspor juga belum ada tanda perbaikan yang berarti. Ini berimbas pada minat investasi yang rendah, meskipun di kuartal ke III dari laporan BKPM ada sedikit perbaikan," kata Bhima kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Bhima menilai, tren pemulihan ekonomi masih berjalan lambat, meskipun ada tanda perbaikan. Perbaikan secara global terlibat dari kontraksi ekonomi kuartal III 2020 AS tidak sedalam dibanding kuartal II.

Bureau of Economic Analysis AS mencatat, ekonomi kuartal III 2020 masih terkontraksi -2,9 persen. Meski negatif, pertumbuhan ekonomi membaik dari -9 persen di kuartal II 2020.

"AS menjadi indikator utama pemulihan ekonomi secara global yang berdampak pada permintaan ekspor produk Indonesia," ucap Bhima.

Indikator lain adalah mulai naiknya PMI manufaktur yang bergerak di 44,9 persen pada kuartal III, lebih baik dari kuartal II yakni 28,5 persen. Meskipun masih dibawah level 50 atau belum optimal ekspansi produksinya.

Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) tanggal 4 November 2020, rupiah juga terus mengalami penguatan ke level Rp 14.557, seiring mulai masuknya dana investor asing ke aset yang lebih berisiko seperti saham dan obligasi swasta.

"Kemungkinan besar dana asing akan masuk ke portfolio di awal tahun 2021. Ini pun dengan asumsi kebijakan Presiden AS terpilih akan mengakomodasi kepentingan Indonesia termasuk de-eskalasi perang dagang dengan China," sebutnya.

Masyarakat jangan panik

Kendati masih diprediksi minus hingga kuartal IV, Bhima mengimbau masyarakat jangan panik. Dia menyarankan masyarakat untuk memupuk dana darurat setidaknya 30 persen dari total pendapatan.

Kemudian disarankan agar memiliki pekerjaan sampingan, khususnya karyawan kantor karena berjaga-jaga dari PHK atau pemotongan gaji.

Baca juga: Mengenal Resesi untuk Pemula

Anggota komunitas masyarakat pun disarankan saling membantu dan mendukung gerakan "ayo beli produk teman".

Terakhir, pelaku usaha harus lebih cepat masuk dalam ekosistem digital untuk mengambil kesempatan emas perpindahan konsumen dari fisik ke daring.

"Tercatat nilai e-commerce selama masa pandemi di Indonesia melonjak 31 persen atau berada diatas rata-rata negara lain yakni 18 persen," pungkas Bhima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com