JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (5/11/2020).
Padahal pada kuartal III-2020, ekonomi Indonesia minus 3,49 persen. Ini sekaligus memastikan ekonomi Indonesia masuk jurang resesi setelah pada kuartal II-2020 ekonomi juga minus 5,32 persen.
Melansir data RTI, IHSG ditutup pada level 5.260,32 atau melesat 155,12 poin (3,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.105,19.
Baca juga: Jakarta Jadi Provinsi dengan Pengangguran Terbanyak di Indonesia
Sebanyak 320 saham melaju di zona hijau dan 140 saham di zona merah. Sedangkan 150 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 9,9 triliun dengan volume 14,6 miliar saham.
Top gainers sore ini antara lain, saham Wismilak Inti Makmur (WIIM) yang melonjak 10,3 persen ke posisi Rp 510. Semen Indonesia (SMGR) menguat 9,04 persen menjadi Rp 9.950, dan saham Bank BRI Syariah (BRIS) naik 8,12 persen ke level Rp 1.265.
Adapun top losers sore ini antara lain, saham Matahari Departemen Store (LPPF) dengan penurunan 5,9 persen pada level Rp 870. Kemudian, Bank MNC International (BABP) juga melemah 5,45 persen ke posisi Rp 52. Selanjutnya, saham Mark Dynamics (MARK) juga terkoreksi 1,73 persen pada level Rp 850.
Pasar saham Asia bergerak positif dengan kenaikan indeks Nikkei 1,73 persen, indeks Strait Times 2,72 persen, indeks Shanghai Komposit 1,3 persen, dan indeks Hang Seng Hong Kong 3,25 persen.
Bursa saham Eropa sore ini juga dibuka positif, dengan kenaikan indeks FTSE 0,05 persen, dan indeks Xetra Dax 0,82 persen.
Baca juga: Meski Resesi, Perekonomian Indonesia Dinilai Sudah Membaik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.