Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Angka Pengangguran, Ini yang Akan Dilakukan Kemenaker

Kompas.com - 05/11/2020, 19:44 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi mengatakan, untuk menekan angka pengangguran sehingga tidak menembus 10 juta orang, pihaknya berupaya mengoptimalkan program perluasan kesempatan kerja.

Program tersebut yakni kegiatan penciptaan wirausaha baru dan padat karya.

"Program ini sudah didesain sejak awal Covid yang berbentuk pembekalan berwirausaha dengan tambahan insentif sebagai modal," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Anwar menyebutkan, sebanyak 300.000-an orang telah mengikuti kegiatan wirausaha dan program padat karya tersebut. Nantinya program tersebut akan didorong kembali untuk tahun anggaran 2021.

Selain itu, Kemnaker juga akan melakukan penguatan Balai Latihan Kerja (BLK) dengan mengutamakan sektor yang masih positif. Misalnya sektor pertanian dan teknologi industri.

Baca juga: Tren Belanja Online Bisa Jadi Peluang UMKM

"Penguataan koordinasi dengan kementerian atau lembaga yang memiliki program padat karya, termasuk BUMN. Sesuai data sektor yang masih positif pertumbuhannya adalah pertanian, teknologi informasi, jasa kesehatan," kata dia.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang. Dengan demikian, jumlah angkatan kerja di Indonesia yang menganggur menjadi sebesar 9,77 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan pandemi virus corona (Covid-19) membuat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mengalami kenaikan dari 5,23 persen menjadi 7,07 persen.

Berdasarkan lokasi, jumlah pengangguran di kota mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan di desa. Di kota, tingkat pengangguran meningkat 2,69 persen sementara di desa hanya 0,79 persen.

Peningkatan TPT terjadi lantaran terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja per Agustus 2020 sebesar 2,36 juta orang menjadi 138,22 juta orang. Meski terjadi kenaikan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 0,24 persen poin menjadi 67,77 persen namun terjadi penurunan jumlah penduduk yang bekerja.

Baca juga: Industri Kosmetik Berlomba Banting Harga di Tengah Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com