Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Minta Dirjen Migas Baru Tekan Impor BBM dan Elpiji

Kompas.com - 06/11/2020, 14:31 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif resmi melantik Tutuka Ariadji sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dijren Migas) Kementerian ESDM.

Arifin berharap, Tutuka mampu menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Natural Gas atau elpiji demi meringankan beban devisa negara ke depan.

“Ini bisa dilakukan dengan percepatan pembangunan infrastruktur kilang dan jaringan gas, serta pemanfaatan Energi Baru Terbarukan secara masif, seperti biodiesel dan Dymetil Eter (DME),"  ujarnya dalam sambutan pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Kuartal III-2020, Bukit Asam Catat Laba Bersih Rp 1,7 Triliun

Selain itu, Arifin mengharapkan Dirjen Migas baru mampu mewujudkan beberapa program strategis migas. Salah satunya, program jangka panjang yang menjadi perhatian utama Arifin adalah pemenuhan target produksi siap jual (lifting) minyak sebesar satu juta barel per hari pada tahun 2030.

Target ini dinilai bisa dicapai dengan mempertahankan tingkat produksi eksisting yang tinggi, transformasi sumber daya ke produksi, menggunakan Enhanced Oil Recovery (EOR) dan melakukan eksplorasi secara masif.

"Rata-rata realisasi lifting migas sampai dengan September 2020 sebesar 1.712 MBOPED atau 100 persen dari target APBN-P," kata Arifin.

Kebijakan lain yang tak kalah penting adalah implementasi penyesuaian harga gas bumi sebagai upaya peningkatan pemanfaatan gas dalam negeri.

"Semoga bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi serta peningkatan daya saing nasional," ucap Arifin.

Sebagai informasi, Tutuka sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI). Terakhir ia sempat menjadi ketua umum Guru Besar ITB dari tahun 2016 sampai 2019.

Baca juga: Ekonom: Indonesia Resesi, Masyarakat Diminta Tak Panik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com