JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli produk asuransi adalah salah satu hal tepat yang dilakukan selain membeli investasi. Apalagi sejak adanya pandemi Covid-19, masyarakat cenderung lebih aware menjaga kesehatannya.
Hanya saja, hingga saat ini, kesadaran masyarakat Indonesia untuk membeli atau memiliki asuransi tergolong rendah.
CEO dan Founder perusahaan insurtech tanah air PasarPolis, Cleosent Randing mengatakan bahwa ada 3 masalah utama yang selama ini membuat masyarakat ragu dalam membeli asuransi.
Baca juga: Pemerintah Berharap Banyak ke IFG untuk Garap Pasar Asuransi Nasional
"Masalah tersebut yaitu rumitnya akses menuju produk asuransi, proses klaim yang kurang efisien, dan premi asuransi yang tidak terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Padahal mereka merupakan kelompok yang paling rentan dan paling membutuhkan proteksi," ujarnya mengutip siaran persnya, Minggu (8/11/2020).
Dia menjelaskan, untuk masalah yang pertama dan kedua, harus dipecahkan melalui proses administrasi yang mudah. Mulai dari registrasi dan pembelian hingga klaim.
Kedua kendala ini, menurut dia, dapat diatasi dengan pemanfaatan teknologi, di mana masyarakat dapat menyelesaikan semua prosesnya.
Baca juga: OJK Minta Perusahaan Asuransi Waspadai Lonjakan Premi Asuransi Kredit
Begitu pula dengan kendala yang ketiga, yang dimana ekosistem digital yang diciptakan oleh insurtech, memungkinkan kehadiran produk-produk asuransi yang murah dan dekat dengan kebutuhan sehari-hari.
Menurut dirinya, jika Industri asuransi berfokus dalam menemukan solusi dari ketiga permasalahan tersebut, maka penetrasi asuransi di Indonesia dapat diakselerasi ke semua lapisan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.