JAKARTA, KOMPAS.com - Kamu jualan online? Hati-hati, belakangan banyak penipuan mengatasnamakan OneKlik BCA.
Modusnya, para pelaku berpura-pura menjadi pembeli barang dagangan. Para oknum tak bertanggungjawab ini berpura-pura tertarik dengan barang dagangan calon korban, berniat membeli melalui metode transfer lewat OneKlik.
Tak sampai situ, pelaku meminta nomor kartu ATM dan kode OTP yang terkirim via SMS ke nomor ponsel. Bahkan supaya lebih meyakinkan, pelaku mengirimkan screen shoot interface OneKlik abal-abal.
Bukannya mendapat untung, uang penjual yang ada dalam ATM justru terkuras habis.
Baca juga: Sebanyak 351 UMKM Ikut Festival Belanja Online
Adapun untuk terhindar dari modus penipuan mengatasnamakan OneKlik, kamu perlu mengetahui kegunaan fitur OneKlik. Kamu pun harus aware (hati-hati) terhadap pelaku penipuan yang meminta data pribadi. Seperti yang kamu tahu, PIN ATM tidak boleh dibagikan ke orang lain.
Mengutip lama resmi BCA, Senin (9/11/2020), simak 3 hal ini supaya kamu tidak tertipu.
1. OneKlik bukan metode transfer
Tak seperti nomor rekening yang kerap diberikan jika seseorang ingin mentransfer sejumlah uang kepadamu, OneKlik bukan metode transfer.
OneKlik adalah metode pembayaran melalui aplikasi merchant, dengan tujuan untuk memudahkan pembayaranmu tanpa perlu mengakses mobile banking atau transfer via ATM.
"Misalnya, kamu beli barang di Blibli.com, atau top-up saldo Gopay, pembayarannya langsung di dalam aplikasi tersebut. Jadi tidak ada jenis pembayaran dengan metode transfer antar perorangan menggunakan OneKlik," tulis BCA.
Baca juga: Joe Biden Jadi Presiden AS, Bagaimana Nasib Harga Minyak Dunia?