Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Raup Laba Rp 14,12 Triliun di Kuartal III 2020

Kompas.com - 11/11/2020, 17:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih secara konsolidasian mencapai Rp 14,12 triliun di kuartal III 2020. 

Laba ini menyusut 43 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 24,78 triliun.

Dari sisi kinerja, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 935,35 triliun secara konsolidasioan. Penyaluran kredit ini tumbuh sebesar 4,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 891,97 triliun.

Baca juga: BRI Telah Restrukturisasi Kredit Senilai Rp 191 Triliun

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, penyaluran kredit ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit industri sebesar 0,12 persen dalam data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September 2020.

Komposisi kredit UMKM BRI dibanding total kredit BRI pun tumbuh dari 78,10 persen di kuartal III 2019 menjadi 80,65 persen pada kuartal III 2020.

"Ini merupakan milestone dari perseroan, untuk pertama kalinya BRI mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80 persen. Pencapaian ini kita targetkan tercapai di tahun 2022 dan BRI mampu menjawab tantangan tersebut lebih cepat,” kata Sunarso dalam siaran pers, Rabu (11/11/2020).

Sementara dari segi restrukturisasi pinjaman, bank bersandi saham BBRI ini telah merestrukturisasi pinjaman senilai Rp 193,7 triliun kepada 2,95 juta debitur hingga 30 September.

Sunarso mengungkap, restrukturisasi dibarengi dengan penyaluran kredit yang selektif membuat NPL BRI berada di angka 3,12 persen, masih di bawah NPL industri perbankan pada September 2020 sebesar 3,15 persen.

Baca juga: Laba Bersih Telkom Naik 1,3 Persen pada Kuartal III Tahun 2020

Kemudian pada sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), DPK BRI tercatat mencapai Rp 1.131,93 triliun atau naik sebesar 18 persen yoy di kuartal III 2020. Dana murah (CASA) masih mendominasi portofolio simpanan BRI, mencapai 59,02 persen dari total DPK atau senilai Rp 668,10 Triliun.

"Strategi yang telah diterapkan perseroan untuk tetap tumbuh secara sehat dan selektif di tengah pandemi dengan dibarengi penyaluran program PEN membuahkan hasil yang positif. Perseroan mampu mencatatkan aset konsolidasian mencapai Rp 1.447,85 Triliun (naik 10,89 persen)," ungkap Sunarso.

Lalu, perseroan menjaga loan to deposit ratio (LDR) di angka 82,63 persen, atau lebih rendah dengan LDR BRI di akhir September 2019 sebesar 92,99 persen.

Penurunan LDR ini membuka ruang bagi BRI terhadap penurunan Cost of Fund (COF) lebih lanjut. Sementara itu, permodalan BRI mampu dijaga dengan optimal dengan CAR 20,92 persen.

“Ke depan kami optimistis telah terlihat cahaya di ujung lorong yang gelap dan BRI akan terus memberikan kontribusi positif terhadap seluruh stakeholder di tengah kondisi ekonomi yang menantang,” pungkas Sunarso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com